Pages

Tuesday, November 19, 2019

Goreng Terus! Trump Ancam China, Naikan Tarif Kalau Mbalelo

Jakarta, CNBC Indonesia - Sepertinya perdamaian perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China masih buntu. Mungkin karena itu pula, dalam rapat kabinet di Gedung Putih, Trump kembali mengeluarkan ancaman pada China.

"Jika kita tidak membuat kesepakatan dengan China, saya akan menaikkan tarif bahkan lebih tinggi," katanya di depan para pejabat AS, sebagaimana dikutip dari Reuters, Rabu (20/11/2019).


Meski menekankan hubungannya dengan China masih mesra, ia kembali mengatakan bisa berbuat apa saja yang ia suka. Apalagi jika China tidak setuju dengan poin kesepakatan yang ia mau.

"China harus membuat kesepakatan yang saya suka," kutip Reuters lagi menirukan presiden kontroversial ini.

Ancaman dan serangan terbuka Trump terhadap China bukan yang pertama di saat pembicaraan perdamaian terus dilakukan kedua negara. Sebelumnya AS dan China, sudah mulai berdialog soal kesepakatan dagang sejak Oktober.

Dalam pernyataan yang dibuatnya di Economic Club of New York pekan lalu, Trump tak segan menyebut China curang.

"Aku tidak akan mengatakan kata "curang". tapi tidak ada yang lebih curang dari China," katanya dilansir dari AFP.

Menurutnya selama ini tindakan curang China telah membuat AS rugi besar, terutama bagi petani dan pekerja manufaktur negara itu.

Sementara itu, mengutip sumber CNBC International, mood Beijing kini tidak bagus terkait perjanjian damai perang dagang.

Presiden Xi Jinping dikabarkan pesimis dengan Trump akan menghapus semua tarif, seperti yang diminta China.

"Mood Beijing terkait deal dagang sangat pesimis. China kecewa setelah Trump mengatakan tidak ada tarif yang ditarik," tulis reporter CNBC International Eunice Yoo.

"Strategi sekarang adalah menunggu proses pemakzulan (impeachment), (dan) pemilu AS."


Perang dagang sudah terjadi sekitar 18 bulan. Keduanya saling balas menaikkan tarif impor untuk barang-barang masing-masing.

Selama itu pula maju mundurnya hubungan Beijing dan Washington mempengaruhi pasar keuangan dan membuat ketidakstabilan global. Ujung-ujungnya, perang dagang ini membuat ekonomi dunia melambat.

Dana Moneter Internasional (IMF) menyebutkan perlambatan terjadi hampir di 90% kawasan di dunia. IMF pun memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global di 2019 menjadi 3% di Oktober lalu, dari sebelumnya 3,3% di April dan 3,5% di Januari.

[Gambas:Video CNBC]

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/2O3JkrN
via IFTTT

No comments:

Post a Comment