Pages

Tuesday, November 19, 2019

Transaksi Kembali Semarak, IHSG Siap Melesat!

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya ditutup dengan penguatan 29 poin atau 0,48% ke level 6.152 pada perdagangan Selasa kemarin (19/11/2019). Saham-saham perbankan yang kapitalisasinya besar menjadi pendorong utama kenaikan IHSG.

Perdagangan Selasa kemarin cukup berlangsung ramai seakan mood investor kembali lagi dengan transaksi mencapai Rp 7,23 triliun, jauh lebih besar dari transaksi sehari sebelumnya yang hanya Rp 5,47 triliun. Investor asing pun kembali membukukan beli bersih (
net buy) mencapai Rp 205 miliar.

Untuk perdagangan hari ini Rabu (20/11/2019),
Tim Riset CNBC Indonesia memprediksi IHSG akan bergerak dengan kecenderungan menguat. Rentang pergerakannya diperkirakan pada level 6.140 hingga 6.200.


Dari bursa saham Amerika Serikat (AS), tiga indeks utama pagi tadi ditutup bervariatif. Reli Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) terhenti dengan ditutup terkoreksi 0,36%, indeks S&P 500 juga turun tipis 0,06%, dan Nasdaq naik 0,24%.

Dow terpangkas karena perang dagang meningkat setelah Presiden AS Donald Trump mengancam akan menaikkan tarif impor dari Tiongkok jika tidak ada kesepakatan yang dicapai dengan Beijing.

Perkiraan penjualan ritel yang lemah atau data Redbook yang turun 0,5% menjadi 5% dari sebelumnya 5,5% menjadi fokus investor karena belanja konsumen memegang peranan kunci pertumbuhan ekonomi A.S.


Pelaku pasar akan mengarahkan fokusnya kepada kebijakan moneter The Fed yang akan merilis risalah FOMC meeting pada hari Rabu waktu setempat.

The Fed telah memangkas suku bunga untuk ketiga kalinya tahun ini, tetapi mengisyaratkan tidak melakukan pelonggaran suku bunga lagi setidaknya hingga akhir tahun ini.

Dari dalam negeri, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menurunkan tingkat bunga penjaminan sebesar 25 bps menjadi 6,25% untuk simpanan rupiah di bank umum. Sementara untuk simpanan dalam bentuk valuta asing atau valas diturunkan juga 25 bps menjadi 1,75%. Sementara untuk BPR, simpanan rupiah menjadi 8,75%.

Salah satu alasan diturunkannya suku bunga penjaminan dana nasabah ialah perbankan nasional rata-rata sudah menurunkan suku bunga kreditnya, seperti diketahui bahwa sepanjang tahun ini BI sudah menurunkan 100 basis poin bunga acuan.

Secara teknikal, IHSG hari ini berpotensi kembali naik seiring harganya yang kembali bergerak di atas rata-ratanya selama lima hari terakhir (Moving Average/MA5), yang dicitrakan garis exponential berwarna ungu melintang pada grafik.

Pola palu (hammer) yang terbentuk pada hari ini menggambarkan bahwa tekanan jual cukup terbatas dan tekanan beli mulai mendominasi kembali.

Sumber: Refinitiv


TIM RISET CNBC INDONESIA

 

(yam/tas)

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/2OqKw7C
via IFTTT

No comments:

Post a Comment