Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia di mata investor dinilai kurang 'seksi' dibandingkan dengan dari Vietnam, Kamboja, Malaysia dan Thailand dalam hal relokasi perusahaan dari China. Pengusaha RI pun angkat bicara.
Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin Indonesia) Bidang Hubungan Internasional Shinta Kamdani mengakui bahwa Indonesia kurang kompetitif dibanding negara-negara kompetitor.
Ia juga mengapresiasi perubahan positif Indonesia di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo. Hanya saja, negara tetangga dianggap lebih konsisten melakukan perubahan.
Menurutnya, negara-negara tersebut mampu mengubah kebijakan menjadi ramah bagi pebisnis (business friendly), jauh lebih cepat, dan lebih berorientasi layanan daripada di Indonesia.
"Indonesia di bawah pimpinan Pak Jokowi memang sudah melakukan perubahan yang positif tetapi negara lain juga melakukan hal yang sama. Malah negara-negara seperti Vietnam dan Thailand jauh lebih konsisten dan lebih serius dalam melakukan perbaikan iklim investasi di negara mereka," kata Shinta kepada CNBC Indonesia, Kamis (5/9/2019).
Oleh karena itu, ia menilai pemerintah harus ada konsistensi untuk memfasilitasi seluruh kegiatan usaha dan tidak cepat berpuas diri untuk terus melakukan benchmarking atau melihat patokan negara lain.
Catatan lain disampaikan Ketua Komite Bidang Kerjasama Kamboja, Laos, Myanmar, dan Vietnam Kadin Indonesia Juan Gondokusumo. Menurutnya, keunggulan Vietnam dan Kamboja terletak pada semangat dan tekad mereka untuk maju.
"Sebenarnya dulu kita itu gurunya mereka. Mereka belajar dari kita, tapi karena gurunya engga mau belajar lagi, jadi kalah sama murid-muridnya," kata kepada CNBC Indonesia, Rabu (4/9/2019).Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam rapat terbatas bersama menteri Kabinet Kerja menyampaikan kekecewaan setelah Indonesia dinilai kalah bersaing dengan negara-negara tetangga dalam menarik investasi, Rabu (4/9/2019).
Hal itu lantaran perusahaan-perusahaan Tiongkok lebih memilih merelokasi perusahaan ke negara Vietnam, Malaysia, Kamboja, dan Thailand. Tidak satu pun ke Indonesia.
"Dari investor-investor yang kita temui, dan catatan yang disampaikan Bank Dunia kepada kita, 2 bulan yang lalu ada 33 perusahaan di Tiongkok keluar, 23 memilih Vietnam, 10 lainnya pergi ke Malaysia, Thailand, Kamboja. Enggak ada yang ke kita," kata Jokowi di depan para menteri kala membuka rapat terbatas yang membahas perkembangan perekonomian dunia. (tas)
from CNBC Indonesia https://ift.tt/2MVWGa9
via IFTTT
No comments:
Post a Comment