Pages

Sunday, September 22, 2019

Cerai Dari Eropa, Industri Mobil Inggris Tekor dan Tutup Pabrik

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebulan sebelum Inggris keluar dari Uni Eropa (UE), berbagai perusahaan pembuat mobil bersatu untuk memperingatkan ancaman yang bisa terjadi jika Brexit dilakukan tanpa kesepakatan (no-deal Brexit).

Dalam sebuah pernyataan, berbagai kelompok termasuk Asosiasi Produsen Otomotif Eropa, Asosiasi Pemasok Otomotif Eropa dan 17 kelompok nasional memperingatkan dampak dari no-deal Brexit bisa membuat mereka merugi hingga miliaran euro akibat penghentian produksi.

Mereka juga mengatakan penghentian produksi bisa menelan biaya 50.000 pound per menit di Inggris saja.


"Kepergian Inggris dari UE tanpa kesepakatan akan memicu perubahan seismik dalam kondisi perdagangan, dengan miliaran euro dari tarif yang mengancam akan mempengaruhi pilihan konsumen dan keterjangkauan di kedua sisi Channel," tulis mereka dalam pernyataan, Senin (23/9/19).

"Akhir dari perdagangan bebas penghalang dapat membawa gangguan berbahaya pada model operasi industri saat ini, dengan biaya hanya satu menit penghentian produksi di Inggris saja sebesar 54.700 euro atau 50.000 poundsterling."


Mengutip laporan Reuters, industri otomotif mempekerjakan 13,8 juta orang di Uni Eropa termasuk Inggris. Jumlah itu mencakup 6,1 % dari tenaga kerja.

Inggris dijadwalkan untuk keluar dari UE pada 31 Oktober, tetapi bisnis semakin khawatir akibat hanya ada sedikit kemajuan yang dibuat oleh Perdana Menteri Boris Johnson untuk memperoleh kesepakatan Brexit baru.

Sebelumnya Brexit telah mengalami penundaan saat mantan perdana menteri Theresa May gagal untuk membawa Inggris keuar dari UE setelah proposal perjanjiannya ditolak oleh parlemen Inggris sebanyak tiga kali.

Jika Brexit no-deal benar terjadi, maka kedua belah pihak dipastikan akan kembali ke aturan perdagangan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Oleh karenanya, kedua kelompok itu memperingatkan bahwa tarif akan menambah 5,7 miliar euro ke pajak perdagangan mobil Uni Eropa-Inggris.

Industri mobil Eropa bergantung pada rantai pasokan lintas-perbatasan yang sangat terintegrasi, yang mengandalkan efektivitasnya pada lingkungan bebas-tarif dan hampir tanpa batas di dalam serikat pabean UE.

Industri mobil Inggris, yang hampir seluruhnya milik asing, sangat rentan, karena didominasi oleh pabrik-pabrik yang dimiliki oleh pembuat mobil Jerman, Prancis dan Jepang.

[Gambas:Video CNBC]

(sef/sef)

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/3518rSv
via IFTTT

No comments:

Post a Comment