Pages

Thursday, August 23, 2018

Kurangi Korban Kekerasan dan Pelecehan, Pemerintah Bagikan Molin dan Torlin ke Tiap Daerah

KEKERASAN dan pelecehan terhadap perempuan dan anak-anak masih kerap terjadi di masyarakat Indonesia. Kondisi geografis Indonesia yang beragam hingga banyak daerah-daerah terpencil dan terpelosok membuat pemerintah kesulitan menjangkau semuanya.

Namun, bukan berarti tidak ada solusi untuk masalah tersebut. Sebab berlandaskan program prioritas 3 Ends pemerintah melalui Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) akhirnya menemui solusi untuk mengupayakan berakhirnya kekerasan terhadap perempuan dan anak, akhiri perdagangan manusia, dan akhiri kesenjangan ekonomi kaum perempuan. Dengan mengadakan dan memberikan mobil perlindungan (molin) dan motor perlindungan (torlin) diharapkan angka kasus kekerasan dan pelecehan terhadap perempuan dan anak bisa berkurang.

BERITA TERKAIT +

"Terobosan pemberian molin dan torlin kepada pemerintah kabupaten dan kota ini berawal dari saya keliling Indonesia yang sebagian besar daerahnya tidak memiliki mobil operasional dan akhirnya saya memberikan bantuan mobil operasional kepada kepala dinas di kabupaten kota. Walau memiliki anggaran kecil, kementerian kami berani berikan bantuan molin," ungkap Yohana Susana Yembise, Menteri PPPA dalam acara Penandatanganan Serah Terima, Sosialisasi Penggunaan Molin Tahun Anggaran 2017, Kamis (23/8/2018), di Grand Ballroom Hotel JS Luwansa, Jakarta.

 (Baca Juga:5 Meme soal Daging Kurban Ini Pasti Bikin Anda Ngakak)

Walau molin dan torlin diberikan ke pemerintah kabupaten dan kota untuk mengimplementasikan program 3 Ends, Yohana menuturkan pihaknya tetap selektif dalam memilih kabupaten dan kota yang berhak mendapatkan molin atau torlin. Akan tetapi, di sisi lain, dirinya tetap ingin semua provinsi dapat menerima bantuan molin atau torlin.

"Kami seleksi mana yang bisa kami berikan. Dengan adanya bantuan molin program prioritas '3 Ends' bisa dilakukan dengan maksimal terutama menurunkan kekerasan dan human traficking pada perempuan dan anak," paparnya.

Dalam praktiknya, mobil operasional yang disebut molin ini berfungsi sebagai transportasi untuk menjemput korban kekerasan atau pelecehan. Petugas profesional seperti dokter dan pendamping rehabilitasi sosial pun disiapkan untuk langsung mendampingi korban melewati proses kasusnya, mulai dari pemeriksaan polisi hingga pengadilan, sehingga penegak hukum bisa menjalankan tugasnya sesuai dengan hukum yang berlaku.

 (Baca Juga:5 Pesona Pebulutangkis Jonatan Christie yang Bikin Wanita Klepek-Klepek)

"Digunakan pula untuk sosialisasi pencegahan kekerasan dan pelecehan terhadap perempuan dan anak, termasuk ke daerah yang banyak kekerasan dan perdagangan manusia. Mobil bisa berubah jadi ambulans, yang dilengkapi sirine sehingga orang bisa tahu ada perempuan dan anak yang bermasalah di suatu tempat, ada laptop dan infocus lengkap untuk sosialisasi, karena kesadaran masyarakat masih belum tinggi, jadi harus ditingkatkan, sehingga bisa menyadari bagaimana cara melindungi anak-anak dan perempuan," ujarnya.

Jumlah molin yang telah diberikan ke daerah sudah ada 247 unit dan torling 404 unit, yang diberikan secara bertahap. Dengan pembagian pada 2016 ada sebanyak 203 molin dan 404 torlin kepada 34 provinsi dan 170 kabupaten kota, sedangkan pada 2017 ada 44 molin yang dibagikan ke 44 kabupaten kota di 30 provinsi.

(tam)

Let's block ads! (Why?)

from Sindikasi welcomepage.okezone.com kalo berita nya gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2Mq7OMu

No comments:

Post a Comment