Pages

Monday, November 18, 2019

Pejabat China Pesimistis, IHSG Berpotensi Memerah Hari Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari pertama pekan ini, atau Senin kemarin melemah 0,09% ke level 6.122,63. Perdagangan saham terlihat kurang ramai dan pelaku pasar terkesan menunggu "wait and see" sembari menantikan katalis positif berikutnya.

Untuk perdagangan hari ini Selasa (19/11/2019), Tim Riset CNBC Indonesia memprediksi IHSG akan bergerak dengan kecenderungan melemah. Rentang pergerakannya diperkirakan pada level 6.080 hingga 6.180.

Bursa saham Amerika Serikat (AS) Wall Street kembali stop di zona hijau pada penutupan perdagangan Senin (18/11/2019). Datangnya musim liburan dan belanja membuat investor bergairah dan mengabaikan gejolak negatif pembicaraan perdamaian dagang AS dan China.


Indeks Dow Jones naik 0,1% ke 28.036,15. Hal senada juga terjadi pada S&P 500 dan Nasdaq yang juga naik 0,1%, masing-masing ke 3.122,00 dan 8.549,94.


Reporter CNBC China yakni Eunice Yoon melaporkan bahwa para pejabat Cina pesimis tentang prospek kesepakatan perdagangan AS-China. Cina merasa ada masalah ketika Presiden Donald Trump mengatakan AS tidak akan menurunkan tarif karena mereka pikir kedua belah pihak sepakat untuk melakukannya secara prinsip.

Berita itu memicu perpindahan investasi (shifting) menuju aset safe-haven. Harga emas di pasar berjangka pun mendapatkan momentumnya kembali dengan kenaikan 0,2% pada level $ 1,471.90 per ounce. Wall Street yang tadinya berlari setengah kencang pun akhirnya hanya mampu naik tipis.

Dari dalam negeri, transaksi saham di bursa kemarin hanya mencatatkan nilai Rp 5,47 triliun, lebih rendah dibandingkan transaksi akhir pekan lalu yang menyentuh angka Rp 5,97 triliun, atau bahkan rata-rata pekan lalu sebesar Rp 6,48 triliun.

Transaksi tersebut juga diwarnai aksi jual bersih (net sell) investor asing yang mencapai Rp 430,10 miliar di semua pasar, terdiri dari Rp 421,42 miliar net sell di pasar reguler dan Rp 8,68 miliar di pasar negosiasi dan tunai. Sebulan terakhir, asing sudah keluar Rp 5,25 triliun.

Secara teknikal, IHSG sedang dalam tren penurunan secara jangka pendeknya, terlihat dari posisinya yang masih bergerak di bawah rata-ratanya selama 5 hari terakhir (Moving Average/EMA5), yang dicitrakan garis exponential berwarna ungu melintang pada grafik.

Ada potensi IHSG akan berfluktuasi, meski dalam tren turun, pola dragonfly doji dengan ekor memanjang yang terbentuk pada perdagangan menunjukkan bahwa tekanan beli yang dilakukan investor sebenarnya masih ada.

Sumber: Refinitiv

TIM RISET CNBC INDONESIA

 

(yam/tas)

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/3407xEV
via IFTTT

No comments:

Post a Comment