Pages

Thursday, November 28, 2019

Asa Damai Dagang Mulai Pudar, Straits Times Loyo Lagi

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham acuan Singapura mengawali bergerak cukup stagnan pada pembukaan perdagangan hari ini (29/11/2019) dengan Indeks Straits Times (STI) dibuka melemah tipis 0,04% ke level 3.199,25 indeks poin.

Namun pelemahan yang dicatatkan STI semakin dalam dan data pasar menunjukkan dari 30 saham yang menghuni indeks acuan bursa saham Singapura tersebut, 12 saham yang mencatatkan kenaikan harga, 9 saham melemah, dan 9 saham tidak mencatatkan perubahan harga.

Bursa saham utama Singapura masih diselimuti awan kelabu seiring dengan pesimisnya pelaku pasar atas hubungan dagang Amerika Serikat (AS) dan China setelah Presiden AS Donald Trump mengesahkan undang-undang (UU) penegakan hak asasi manusia dan demokrasi di Hong Kong. Trump juga menandatangani UU yang melarang penjualan amunisi dan peluru karet ke polis Hong Kong.


Keputusan Presiden Ke-45 AS tersebut membuat pihak Negeri Tiongkok semakin geram, padahal Beijing sudah beberapa kali memperingatkan Washington untuk berhenti mencampuri urusan dalam negeri Hong Kong.

Kementerian Luar Negeri China menegaskan Beijing pasti akan melakukan 'serangan balasan'. China mulai menebar ancaman.

"Anda lihat saja. Apa yang akan terjadi, terjadilah," tegas Geng Shuang, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, seperti dikutip dari Reuters.

Hu Xijin, redaktur di tabloid Global Times (yang berafiliasi dengan pemerintah China), mengungkapkan counter attack itu akan berupa larangan masuk ke wilayah China bagi orang-orang yang terlibat dalam penyusunan UU penegakan hak asasi manusia di Hong Kong. Larangan masuk itu tidak hanya berlaku di daerah China daratan.

"Menurut apa yang saya tahu, tanpa mengurangi rasa hormat kepada Presiden Trump dan rakyat AS, China sedang mempertimbangkan untuk melarang orang-orang menyusun UU hak asasi manusia dan demokrasi di Hong Kong ke daftar hitam. Mereka tidak bisa masuk ke China, Hong Kong, dan Makau," ungkap Hu dalam cuitan di Twitter.


China sudah jelas-jelas ngambek pada AS dan ini membuat asa damai dagang terlihat mulai pudar. Jika kesepakatan dagang fase pertama sampai batal dan ekskalasi perang dagang berlanjut, dampaknya rantai pasok global tidak akan pulih, bahkan semakin parah. Perlambatan ekonomi bahkan resesi akan menjadi berita yang datang bertubi-tubi.

Pada hari ini investor akan mencermati data jumlah pinjaman bank Singapura selama Oktober pada pukul 09:00 WIB. Kemudian harga impor dan ekspor di bulan Oktober pada pukul 12:00 WIB.

TIM RISET CNBC INDONESIA (dwa/dwa)

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/2OWY8aT
via IFTTT

No comments:

Post a Comment