Informasi diungkapkan oleh seorang sumber kepada Reuters dan dikutip CNBC Indonesia, Kamis (12/9/2019). Dalam laporan tersebut disebutkan Grab merupakan pemegang saham OVO.
Laporan tersebut juga menyampaikan jika kesepakatan tercapai, Grab akan membeli mayoritas saham DANA, dompet digital milik PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) dan Ant Financial yang didukung Alibaba. Setelah itu OVO dan DANA akan dimerger.
Tidak segera jelas berapa nilai kesepakatan tersebut. Namun dalam laporan Finance Asia, mengutip seorang sumber, valuasi OVO mencapai US$ 2,9 miliar. Adapun valuasi DANA belum bisa ditentukan.
Foto: Infografis/Dompet Digital/Edward Ricardo
|
Berdasarkan kabar yang beredar EMTEK menguasai 50% lebih saham DANA, dompet digital yang dirikan sejak 2017. Pembicaraan untuk merger mengikuti pengumuman SoftBank Group Corp pada bulan Juli untuk menginvestasikan US$ 2 miliar di Indonesia melalui Grab.
Grab dan OVO menolak berkomentar, sementara DANA mengatakan tidak mengomentari rumor pasar. Emtek, Ant Financial, dan SoftBank tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Bisakah Transaksi ini dilakukan?
Untuk memuluskan rencana ini Grab dan pemilik OVO dan DANA harus mendapatkan restu dari Bank Indonesia (BI), selaku regulator sistem pemabyaran di Indonesia. Namun BI belum mendapatkan informasi tentang hal ini.
"Belum ada pengajuan," ujar Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI Filianingsih Hendarta kepada CNBC Indonesia.
Jika merujuk Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 20/6/PBI/2018 tentang uang elektronik disebutkan pemegang saham mayoritas atau menguasai di atas 51% saham penerbit uang elektronik harus warga negara Indonesia atau berbadan hukum Indonesia.
Itu artinya untuk bisa menjadi pemegang saham mayoritas di Indonesia, Grab harus berbadan hukum Indonesia.
(roy/sef)
from CNBC Indonesia https://ift.tt/2Q8uZ04
via IFTTT
No comments:
Post a Comment