Untuk perdagangan hari ini Rabu (11/9/2019), Tim Riset CNBC Indonesia memperkirakan IHSG akan kembali berfluktuasi dengan kecenderungan menguat secara terbatas. Rentang pergerakannya diperkirakan pada level 6.300 hingga 6.350.
Dari bursa Wall Street Amerika Serikat (AS), tiga indeks utama bergerak secara variatif. indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) menguat 0,28%, indeks S&P 500 naik 0,01%, dan Nasdaq terkoreksi 0,04%.
Sebagaimana dikutip dari Reuters, pelaku pasar sedang berfokus melihat perkembangan dari perang dagang dan juga stimulus yang akan diberikan bank sentral. Negosiasi yang dilakukan Cina dengan AS diperkirakan akan membuat Negeri Panda membeli lebih banyak produk pertanian AS.
Investor pun berharap bank sentral AS The Federal Reserves (The Fed) dan bank sentral Eropa (ECB) menurunkan suku bunga untuk meningkatkan ekonomi global. Bahkan Jerman menyarankan negara tersebut untuk siap menghadapi kemungkinan resesi dengan paket stimulus.
"Pergeseran ke arah orientasi nilai telah terjadi," kata Robert Pavlik, kepala strategi investasi, manajer portofolio senior di SlateStone Wealth LLC di New York.
"Orang-orang mencari area pasar yang mungkin masuk akal dan mencari untuk mengurangi risiko dalam portofolio mereka,".
Dari dalam negeri, investor lokal kembali menjadi penyelamat IHSG dengan lebih banyak membeli saham-saham yang berasal dari industri perbankan. Sementara asing masih cenderung melepas saham koleksinya dengan net sell kemarin yang mencapai Rp Rp 199 miliar di pasar reguler.
Dalam sebulan terakhir asing sudah melepas portofolio sahamnya di bursa sebesar Rp 5,68 triliun di pasar reguler, pelepasan saham terbesar secara bulanan. Hal ini membuat net sell asing mencapai Rp 11,16 sejak awal tahun.
Secara teknikal, IHSG masih berpotensi kembali menguat tapi terbatas. Hal ini terlihat dari posisinya yang bergerak di atas nilai rata-ratanya dalam 5 hari terakhir (moving average/MA5) yang diwakili garis berwarna hijau.
Sumber: Refinitiv
|
Ruang penguatannya secara momentum masih masih terbuka, mengingat IHSG belum menyentuh level jenuh belinya (overbought) jika mengacu pada indikator teknikal Relative Strength Index (RSI) yang dicitrakan garis warna biru dan merah.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/yam)from CNBC Indonesia https://ift.tt/2ZUot0E
via IFTTT
No comments:
Post a Comment