Bahkan dalam aksi protes yang dilakukan Sabtu (14/9/2019) di pusat perbelanjaan di Hong Kong, pendemo bentrok dengan kelompok lain yang pro pemerintah China. Bentrokan terjadi saat pro demokrasi menyanyikan lagu protes dan dibalas lagu kebangsaan China oleh kelompok lain.
Alhasil polisi turun tangan untuk melerai. Polisi pun berjaga hingga malam di Tin Shui Wai, salah satu titik demonstrasi.
Dalam demonstrasi tersebut, para pendemo juga menutup akses jalan-jalan utama dengan barikade yang mereka buat. Diprediksi demonstrasi kemungkinan akan tetap berlanjut Minggu (15/9/2019).
Salah satu perwakilan demonstran pro demokrasi mengatakan, massa berencana mendatangi Konsulat Inggris pada Minggu. Mereka akan meminta China menghormati perjanjian yang dibuat bersama Inggris tahun 1984 silam terkait masa depan Hong Kong sebelum jatuh ke China 1997 silam.
Bahkan pemimpin demonstrasi Hong Kong, Joshua Wong juga kini tengah berada di Amerika Serikat untuk meminta bantuan Washington. Sejak sepekan ini, demonstran pro demokrasi kerap meminta bantuan pemerintah asing untuk membantu mereka di Hong Kong.
Sementara itu, pemerintah China meminta asing tidak ikut campur dalam urusan Hong Kong. "China tetap komitmen pada sistem satu negara dan dua sisitem," sebagaimana dilansir CNBC International.
(sef/sef)
from CNBC Indonesia https://ift.tt/2O38dEu
via IFTTT
No comments:
Post a Comment