Wakil Presiden Jusuf Kalla yang untuk kesekian kalinya mewakili Jokowi dalam sidang PBB mengutarakan bahwa sejumlah pemimpin dunia kerap kali menanyakan absennya Jokowi dalam sidang PBB.
"Semua menanyakan, mana pak Joko? Jadi yang ditanya pak Jokowi," kata Wapres usai menyampaikan pidato dalam Sesi Debat Umum Sidang Majelis Umum PBB di New York, Amerika Serikat (AS).
Sidang ke-74 PBB dibuka pada 17 September dan berakhir pada 27 September 2019 yang saat itu digelar pertemuan tingkat tinggi.
Selama pemerintahan Kabinet Kerja, Jokowi memang tidak pernah hadir dalam Sidang Umum PBB. JK bahkan tercatat sudah 5 kali mewakili Jokowi untuk hadir dalam pagelaran tersebut.
JK menilai, ketidakhadiran Jokowi murni karena kesibukan mengurus persoalan di dalam negeri. Namun, Wapres tetap berharap Jokowi bisa hadir dalam agenda tersebut, setidaknya dalam jangka waktu 5 tahun yang akan datang.
"Memang tahun ini, kita harapkan beliau hadir. Tapi karena kesibukan di dalam negeri, jadi saya yang pergi untuk mewakili beliau. Jadi sekali lagi, itu penting bagi suatu kepala negara hadir di sini," kata JK.
Tenaga Ahli Kedeputian IV Kantor Staf Kepresidenan Ali Mochtar Ngabalin pun menjelaskan alasan utama kepala negara sampai 5 kali berturut-turut absen dalam sidang umum PBB.
"Saya ingin sampaikan bahwa dalam lima tahun kepemimpinan Pak Jokowi, beliau kan lebih berkonsentrasi untuk fokus urusan dalam negeri, tapi kan tidak berarti presiden tidak memikirkan tentang kebijakan politik luar negeri," kata Ngabalin sebagaimana dilansir dari Detik.com, Minggu (29/9/2019).
Meskipun absen, Ngabalin menegaskan bahwa kepala negara tetap memantau perkembangan terkini sidang PBB. Apakah itu menanyakan langsung kepada JK, maupun kepada Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
"Dan setiap pelaksanaan PBB presiden juga selalu memantau perkembangannya ya, hari per hari, jam per jam, baik itu berkomunikasi langsung dengan wakil presiden maupun presiden menerima laporan dari Menlu Ibu Retno," katanya.
Ngabalin pun menganggap wajar ketidakhadiran Jokowi dalam sidang PBB. Namun jika tidak ada aral melintang, ia memastikan bahwa Jokowi akan hadir dalam sidang PBB berikutnya.
"Kalau terkait dengan agenda kemarin jangan lupa bahwa presiden dan wakil presiden itu kan satu paket pemimpin lembaga di DPR. Sehingga dalam hal yang penting tentu beliau berdua, membagi tugas yang sangat banyak,"
"Insya Allah tidak ada aral melintang saya percaya dan yakin akan merencanakan kehadiran beliau di masa mendatang. Artinya dalam agenda sidang PBB di masa akan datang, beliau merencanakan untuk hadir," tuturnya.
from CNBC Indonesia https://ift.tt/2mVPdwm
via IFTTT
No comments:
Post a Comment