Pada Senin (30/9/2019) pukul 08:45 WIB, harga emas berada di US$ 1.494,76/troy ons. Turun 0,13% dibandingkan posisi akhir pekan lalu.
Harga sang logam mulia belum berhenti terkoreksi sejak 24 September. Sejak saat itu sampai hari ini, harga emas sudah amblas 2,42%.
Pelemahan harga emas pagi ini dipicu oleh kekhawatiran eskalasi perang dagang AS-China yang mereda dan mendorong penguatan dolar AS. Menguatnya dolar AS membuat harga emas menjadi lebih mahal bagi investor asing yang tidak memegang greenback. Pasalnya emas global dibanderol dalam dolar AS dan ketika harga emas menjadi mahal maka cenderung mengerek turun permintaan.
China berharap bahwa Beijing dan Washington dapat segera menyelesaikan masalah perdagangan kedua belah pihak dengan 'tenang dan rasional' harap Wakil Menteri Perdagangan Wang Shouwen, seperti diwartakan Reuters. Kedua negara sepakat untuk menggelar dialog tingkat menteri pada 10-11 Oktober mendatang.
Namun hal yang masih perlu diwaspadai adalah rencana pemerintahan Presiden AS Donald Trump yang sedang mempertimbangkan untuk mengusir perusahaan-perusahaan China dari bursa saham New York alias Wall Street. Forced delisting ini tentu akan memicu ekskalasi hubungan AS-China.
Sementara itu dari dalam negeri, harga emas logam mulia Antam di Butik Emas LM - Pulau Gadung pekan lalu ditutup melemah ke Rp. 712.000/gram. Harga emas Antam sepekan lalu juga cenderung mengalami koreksi mengikuti pergerakan harga emas global.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(twg/aji)
from CNBC Indonesia https://ift.tt/2onDXsU
via IFTTT
No comments:
Post a Comment