Sepanjang perdagangan Rabu kemarin (21/8/2019) Indeks Harga Saham Gabungan melemah sebesar 0,68% ke level 6.252,97. Laju IHSG berkebalikan kala mayoritas bursa saham Benua Kuning ditutup di zona hijau: indeks Shanghai naik tipis 0,01%, indeks Hang Seng menguat 0,15%, dan indeks Kospi terapresiasi 0,22%.
Dalam risetnya, Valbury Sekuritas mencermati, Bank Indonesia diperkirakan masih mempertahankan tingkat suku bunga acuan pada level 5,75% yang akan diumumkan petang ini.
Bank sentral diperkirakan masih akan wait-and-see terutama dari kebijakan The Fed yang telah mengumumkan kemungkinan pemotongan suku bunga yang tak lagi berlanjut. Ada beberapa pertimbangan yang mendasarinya, pertama, adalah nilai tukar Rupiah mengalami pergerakan yang cukup volatile akibat berlanjutnya perang dagang AS-Cina. Selain itu, transaksi berjalan mencatatkan defisit yang meningkat menjadi sekitar 3% dari PDB pada triwulan kedua tahun ini.
Beralih dari sana, Donald Trump menegaskan posisinya untuk tidak akan mundur untuk terus 'mengejar' China meskipun akan berdampak ekonomi jangka pendek terhadap AS. Ini menandai bahwa perang dagang AS-Cina akan terus berlanjut dan akan memakan waktu yang lama.
"IHSG diperkirakan akan berpeluang rebound, melihat bursa AS yang ditutup menguat," tulis Valbury Sekuritas, Kamis (22/8/2019).
Edwin Sebayang, Analis MNC Sekuritas berpendapat senada, menurutnya IHSG pada perdagangan hari ini berpeluang untuk rebound.
Penguatan ini seiring dengan menguatnya indeks Dow Jones sebesar 0,93% setelah terindikasi adanya kemungkinan pemerintah akan AS akan memperluas ekstensifikasi pemotongan pajak.
"Penguatan Bursa Asia pagi ini juga menjadi katalis tambahan untuk IHSG menguat terbatas," ungkapnya.
Edwin memproyeksikan, IHSG hari ini akan melaju pada level 6.198 - 6.290. (hps/hps)
from CNBC Indonesia https://ift.tt/2ZenjsA
via IFTTT
No comments:
Post a Comment