Pages

Thursday, August 1, 2019

Awas, 'Tsunami' The Fed, Trump, dan Brexit Akan Hantam Rupiah

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) berpotensi melemah di perdagangan pasar spot hari ini, dan sepertinya pelemahan mata uang Tanah Air bakal lumayan dalam. Tanda-tanda depresiasi rupiah terlihat di pasar Non-Deliverable Market (NDF). 

Berikut kurs dolar AS di pasar NDF jelang penutupan pasar kemarin dibandingkan hari ini, Jumat (2/2/2019), mengutip data Refinitiv:

Periode Kurs Agustus Juli (15:56 WIB) Kurs 2 Agustus (07:25 WIB)
1 Pekan Rp 14.027,1 Rp 14.140
1 Bulan Rp 14.187,7 Rp 14.335
2 Bulan Rp 14.258,3 Rp 14.420
3 Bulan Rp 14.322,8 Rp 14.475
6 Bulan Rp 14.510,3 Rp 14.670
9 Bulan Rp 14.676,3 Rp 14.844
1 Tahun Rp 14.845,3 Rp 15.025
2 Tahun Rp 15.500,5 Rp 15.470
 
Berikut kurs Domestic NDF (DNDF), yang kali terakhir diperbarui pada 1 Agustus pukul 15:48 WIB: 
Periode Kurs
1 Bulan Rp 14.159
3 Bulan Rp 14.250
 
NDF adalah instrumen yang memperdagangkan mata uang dalam jangka waktu tertentu dengan patokan kurs tertentu pula. Sebelumnya pasar NDF belum ada di Indonesia, hanya tersedia di pusat-pusat keuangan internasional seperti Singapura, Hong Kong, New York, atau London.  Pasar NDF seringkali mempengaruhi psikologis pembentukan harga di pasar spot. Oleh karena itu, kurs di NDF tidak jarang diikuti oleh pasar spot. Padahal NDF sebelumnya murni dimainkan oleh investor asing, yang mungkin kurang mendalami kondisi fundamental perekonomian Indonesia. Bank Indonesia (BI) pun kemudian membentuk pasar DNDF. Meski tenor yang disediakan belum lengkap, tetapi ke depan diharapkan terus bertambah. Dengan begitu, psikologis yang membentuk rupiah di pasar spot diharapkan bisa lebih rasional karena instrumen NDF berada di dalam negeri. Rupiah di pasar spot tidak perlu lalu membebek pasar NDF yang sepenuhnya dibentuk oleh pasar asing. 
(BERLANJUT KE HALAMAN 2) (aji/aji)

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/2KiohyD
via IFTTT

No comments:

Post a Comment