Pages

Thursday, July 25, 2019

Wall Street Amblas! Saham Facebook, Boeing dan Tesla Ambruk

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham-saham di bursa saham AS (Wall Street) ditutup melemah pada penutupan perdagangan Kamis (25/7/2019) waktu AS (tadi pagi) seiring dengan kekhawatiran investor atas pengumuman kebijakan bank sentral Federal Reserve, yang mungkin tidak sesederhana yang diharapkan.

Data perdagangan mencatat, Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup koreksi 128,99 atau minus 0,5% di level 27.140,98, indeks S&P 500 juga turun 0,5% ditutup di level 3.003,67. Sementara indeks Nasdaq Composite amblas 1% di level 8.238,54.

Sebelumnya, indeks S&P 500 dan Nasdaq sempat mencapai kenaikan tertinggi.


"Saya pikir mereka khawatir bahwa mungkin The Fed akan [bersikap] mundur," kata Art Cashin, Direktur Operasi Lapangan di UBS.

"Angka pesanan barang tahan lama [durable goods] di AS jauh lebih baik dari yang diharapkan. Ini membuat sebagian orang berbicara tentang kemungkinan merevisi perkiraan PDB," katanya seperti dilansir CNBC International, Jumat (26/07/2019).

Pesanan barang tahan lama di AS naik 2% pada April, ungkap Departemen Perdagangan AS. Laporan PDB AS untuk kuartal kedua dijadwalkan dirilis pada Jumat ini pukul 8.30 pagi waktu setempat.

"Ini adalah lingkungan di mana Anda benar-benar harus melihat angka pertumbuhan [ekonomi]," kata Don Tonwswick, Direktur Strategi Ekuitas di Conning.

Penurunan bursa Wall Street ini juga dipengaruhi sikap dari European Central Bank (ECB) yang dovish (kalem) alias mempertahankan suku bunga acuannya.

Meski tidak berkaitan langsung dengan bursa Wall Street, sikap ECB tersebut diperkirakan akan seirama dengan The Fed, bank sentral AS, yang akhir bulan ini akan mengumumkan suku bunganya.

Sebagian pelaku pasar berharap The Fed akan memangkas suku bunga acuannya sebesar 50 bps (basis poin) menjadi 1,75%-2,00%. Namun, dengan tidak diturunkannya suku bunga ECB, penurunan 50 basis poin sepertinya sulit akan terjadi.

Presiden ECB, Mario Draghi mengatakan tidak ada risiko resesi yang signifikan di Eropa sehingga keputusan mempertahankan suku bunga ditempuh.

"Kami berada dalam lingkungan di mana bank sentral mempertahankan wilayah [kebijakan] mereka," kata Gregory Faranello, Kepala Suku Bunga AS di AmeriVet Securities.

Saham Facebook turun 1,9%. CFO Facebook David Wehner mengatakan dalam konferensi Rabu malam, bahwa perusahaan memprediksi pendapatan akan turun secara berurutan ke depan. "Kami juga memprediksi perlambatan yang nyata pada kuartal keempat menuju tahun 2020," katanya dikutip CNBC International.

Saham juga Ford amblas hingga 7,5% setelah pendapatannya jatuh di bawah perkiraan, dan jauh di bawah panduan kinerja 2019 sehingga mengecewakan investor.

Saham pabrikan pesawat Boeing pun terpukul lagi setelah sebelumnya mengalami kerugian kuartalan besar-besaran. Saham Boeing turun 3,7% setelah jatuh 3,1% pada perdagangan hari Rabu.


Saham Tesla ambruk 13,6%, setelah perusahaan pembuat mobil listrik tersebut melaporkan kerugian yang lebih besar dari perkiraan pada kuartal sebelumnya.

Sejauh ini, sepertiga dari perusahaan anggota indeks S&P 500 telah melaporkan laba kuartal kedua mereka. Dari perusahaan-perusahaan itu, 75% telah membukukan laba yang lebih baik dari perkiraan, menurut FactSet. Alphabet, Amazon, Intel, Starbucks dan Mattel semuanya dijadwalkan melaporkan setelah penutupan perdagangan Kamis.
(tas)

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/2MgT5SM
via IFTTT

No comments:

Post a Comment