Pages

Wednesday, August 22, 2018

China Berharap Rebut Sekutu Terakhir Taiwan di Benua Afrika dalam Waktu Dekat

BEIJING – China mengharapkan sekutu terakhir Taiwan di Benua Afrika akan segera beralih menjalin hubungan diplomatik dengan Beijing dalam waktu dekat. Komentar itu disampaikan seorang diplomat China sehari setelah El Salvador memutuskan hubungan diplomatiknya dengan Taiwan.

El Salvador adalah negara kelima yang memutuskan hubungannya dengan Taiwan dan beralih kepada Beijing dalam dua tahun terakhir. Taiwan, yang diklaim China sebagai salah satu provinsinya tanpa hak atas hubungan antar negara, kini hanya memiliki hubungan resmi dengan 17 negara, banyak di antaranya merupakan negara kecil di Amerika Tengah dan Pasifik seperti Nauru, Belize.

BERITA TERKAIT +

BACA JUGA: Pilih China, El Salvador Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Taiwan

Sejak Presiden Tsai Ing-wen menjabat dua tahun lalu, China meningkatkan tekanannya dengan mendorong negara-negara sekutu Taipei untuk memutuskan hubungannya dengan Taiwan. Sejak saat itu, lima negara yaitu Burkina Faso, Republik Dominika, Panama, Sao Tome and Principe dan El Salvador telah meninggalkan Taiwan.

Taiwan menyatakan tidak akan menyerah terhadap tekanan tersebut berjanji untuk melawan perilaku China yang "semakin tak terkendali" setelah Taipei kehilangan hubungan dengan El salvador pada Selasa. Namun, banyak pihak oposisi di Taiwan mengkritik kebijakan Tsai yang dianggap terlalu konfrontatif terhadap China dan mendesaknya untuk memperlunak sikapnya.

Menjelang KTT bulan depan antara China dan para pemimpin Afrika di Beijing, China telah meningkatkan tekanan pada sekutu terakhir Taiwan yang tersisa di Afrika, eSwatini untuk berpindah pihak. Negara yang dahulu dikenal dengan nama Swaziland itu saat ini tidak memiliki hubungan diplomatik dengan China karena masih berhubungan dengan Taiwan.

"Kami menantikan dan berharap bahwa semua negara Afrika, tanpa ada yang tertinggal, dapat mengambil bagian dalam kerjasama China-Afrika yang positif, dan menjadi anggota dari pertemuan keluarga terbesar," kata Wakil Menteri Luar Negeri China, Chen XIaodong sebagaimana dilansir Reuters, Rabu (22/8/2018).

BACA JUGA: Singkirkan Taiwan, Burkina Faso Jalin Hubungan Diplomatik dengan China

Sikap bermusuhan China kepada Taiwan meningkat sejak Tsai terpilih sebagai presiden karena Beijing khawatir dia ingin mendorong kemerdekaan resmi untuk Taiwan yang dianggap sebagai batas yang tak boleh dilewati China. Tsai mengatakan bahwa dia ingin mempertahankan status quo tetapi akan membela demokrasi Taiwan.

Media China, Global Times mengatakan bahwa Beijing tidak perlu mengeluarkan banyak biaya untuk mengambil para sekutu Taiwan ke pihaknya.

“Banyak dari 'sekutu' pulau ini (Taiwan) memiliki volume perdagangan yang lebih besar dengan China daripada dengan Taiwan. Pembanguna hubungan diplomatik mereka dengan daratan China merupakan tren yang tak bisa dicegah. Hanya masalah waktu sebelum Taiwan tidak memiliki ‘sekutu’ sama sekali. ”

(dka)

Let's block ads! (Why?)

from Sindikasi welcomepage.okezone.com kalo berita nya gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2OZvlkr

No comments:

Post a Comment