Pada Jumat (6/12/2019), kurs tengah BI atau kurs acuan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate/Jisdor berada di Rp 14.037. Rupiah menguat 0,4% dibandingkan posisi hari sebelumnya.
Ini membuat rupiah sudah menguat selama tiga hari beruntun di kurs tengah BI. Selama tiga hari tersebut, apresiasi rupiah mencapai 0.66%.
Sementara di pasar spot, rupiah juga menapaki jalur hijau. Pada pukul 10:00 WIB, US$ 1 setara dengan Rp 14.030 di mana rupiah menguat 0,21%.
Mata uang Tanah Air sudah menguat sejak pembukaan pasar. Meski penguatannya menipis seiring perjalanan pasar, tetapi sepertinya rupiah bakal tetap hijau hingga lapak ditutup.
Pasalnya, sentimen yang beredar hari ini cukup positif. Seperti kemarin, rupiah terbantu oleh aura damai dagang AS-China. Kali ini datang kabar baik, di mana Presiden AS Donald Trump mengatakan perundingan dagang dengan China berjalan dengan baik.
Ditambah lagi pihak China mengungkapkan bahwa kedua negara sudah sepakat untuk menurunkan dan menghapus sejumlah bea masuk yang diterapkan selama masa perang dagang lebih dari setahun terakhir. Tidak seluruh bea masuk, hanya sebagian.
"China meyakini bahwa jika kedua pihak ingin mencapai kesepakatan dagang Fase I, maka bea masuk harus diturunkan. China dan AS terus menjaga komunikasi," kata Gao Feng, Juru Bicara Kementerian Perdagangan China, seperti diberitakan Reuters.
Steven Mnuchin, Menteri Keuangan AS, menambahkan bahwa pada Kamis waktu setempat tim negosiator kedua negara kembali menggelar pembicaraan melalui sambungan telepon. Mnuchin menyatakan perundingan jalan dengan baik alias on the track.
"Kami bekerja sekeras yang kami mampu. Namun Bapak Presiden mengatakan kita harus mendapatkan sebuah kesepakatan yang bagus dan tidak dibingungkan oleh tenggat waktu. Intinya, perundingan terus berlanjut," jelas Mnuchin, dikutip dari Reuters.
from CNBC Indonesia https://ift.tt/34VVpoX
via IFTTT
No comments:
Post a Comment