Pages

Thursday, November 21, 2019

Tekanan Perang Dagang Mereda, Investor Tenang di Akhir Pekan

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada zona merah dengan pelemahan 37 poin atau 0,61% ke level 6.117 pada perdagangan Kamis (21/11/2019).

Untuk perdagangan hari ini Jumat (22/11/2019), Tim Riset CNBC Indonesia memprediksi IHSG akan berbalik arah dengan menguat. Rentang pergerakannya diperkirakan pada level 6.100 hingga 6.180.

Dari bursa saham Amerika Serikat (AS), tiga indeks utama kembali ditutup melemah. Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) melemah 0,20%, indeks S&P 500 juga turun 0,16%, dan Nasdaq merosot 0,24%.


Jumlah orang Amerika yang mencari tunjangan pengangguran sebanyak 227 ribu orang, tidak berubah dari bulan lalu atau berada pada level tertingginya dalam lima bulan yang menunjukkan adanya pelemahan pada pasar tenaga kerja AS.

Dari perang dagang antara AS-China, berita negatif masih akan berseliweran menghampiri. Namun ada sedikit harapan, membaiknya hubungan kedua negara.

Seperti dilaporkan The Wall Street Journal (WSJ), dikabarkan bahwa Wakil Perdana Menteri China Liu He mengundang Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin datang ke Beijing untuk duduk bersama melanjutkan negosiasi.

Belum diketahui dengan jelas apakah AS menerima undangan Liu. Namun WSJ mengatakan bahwa pejabat AS tersebut bersedia untuk berdiskusi di Beijing.

"AS dan China belum tahu satu sama lain mengenai apa yang akan mereka sepakatkan," menurut Randy Frederick, wakil presiden perdagangan dan derivatif di Charles Schwab. "Setiap hari ada sesuatu yang berbeda. Kadang mereka sudah dekat dengan kesepakatan, kemudian mereka menjauh dari kesepakatan."

"Selama rumor ini bolak-balik, bagaimana pasar tahu apa yang harus dilakukan? Ini membingungkan, "kata Frederick.

Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) dalam rapat Dewan Gubernur (RDG) edisi November tetap mempertahankan suku bunga BI 7 Day RR pada level 5%, tetapi BI menurunkan Giro Wajib Minimum (GWM) perbankan sebanyak 25 basis poin.

Hal ini memberi efek positif bagi sektor keuangan perbankan di bursa karena terus menerus diberikan pemanis "sweetener", sebelumnya sentimen positif dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) yang menurunkan suku bunga penjaminannya sebesar 25 basis poin yang membuat biaya dana bank (cost of fund) menjadi semakin murah.

Secara teknikal, IHSG memang sedang dalam tekanan secara jangka pendek, terlihat dari posisinya yang bergerak di bawah rata-rata harganya dalam lima hari terakhir (Moving Average/MA5), yang tergambar dari garis exponential berwarna ungu melintang pada grafik.

Level 6.100 sebagai penahan koreksi (support level) yang cukup kuat untuk tidak mudah ditembus. IHSG kemarin berhasil menipiskan pelemahan sehingga pola lilin hitam (black candle) yang terbentuk meninggalkan ekor (shadow) yang berarti tekanan beli masih ada di pasar.

Sumber: Refinitiv

TIM RISET CNBC INDONESIA

(yam/hps)

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/2OabKjW
via IFTTT

No comments:

Post a Comment