Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah sentimen positif dari pembentukan kabinet baru, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melesat setelah Bank Indonesia (BI) kembali menurunkan suku bunga acuan, yang membuat IHSG melesat 81 poin atau 1,3% pada level 6.339.
Untuk perdagangan hari ini Jumat (25/10/2019), Tim Riset CNBC Indonesia memprediksi IHSG akan kembali menguat karena efek dari dua sentimen positif tersebut masih akan berpengaruh. Rentang perdagangan IHSG diperkirakan akan berada pada level 6.320 hingga 6.400.
Dari bursa saham Amerika Serikat (AS), tiga indeks saham utama ditutup secara variatif, Indeks Dow Jones turun tipis 28 poin atau 0,11%, S&P 500 masih bertambah 5 poin atau 0,19%, dan Nasdaq Composite terbang 66 poin atau 0,81%.
Lebih dari 31% perusahaan yang ada pada S&P 500 telah melaporkan laba kuartalan ketiga mereka hingga Rabu pagi waktu setempat, hampir 80% di antaranya membukukan hasil yang berada di atas perkiraan para analis, menurut data yang dihimpun FactSet.
Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) kemarin resmi mengumumkan kebijakan suku bunganya yakni BI 7 day RR sebanyak 25 basis poin menjadi 5%. BI memandang penurunan suku bunga tersebut salah satunya guna mendorong pertumbuhan ekonomi dalam negeri.
"Kebijakan tersebut konsisten dengan perkiraan inflasi yang terkendali dan imbal hasil instrumen keuangan domestik yang tetap menarik, serta langkah pre-emptive lanjutan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi domestik di tengah perekonomian global yang melambat," tambah Perry.
Kebijakan tersebut rupanya disambut antusias para pelaku pasar dengan kembali masuk bursa saham, dengan transaksi yang menyentuh Rp 10,7 triliun. Nilai transaksi tersebut juga diikuti beli bersih (net buy) investor asing sebesar Rp 870 miliar di pasar reguler. Sejak awal tahun asing masih membukukan net sell Rp 17,7 triliun di pasar yang sama.
Secara teknikal, IHSG sedang menatap penguatan selama 11 hari beruntun yang terlihat dari tekanan beli yang masih tinggi sehingga IHSG membentuk pola lilin putih penuh (White Marubozu), yang membuat celang penurunan grafik atau gap down yang terbentuk pada 13 September lalu menjadi tertutup sempurna.
IHSG juga semakin mantap bergerak di atas rata-rata nilainya dalam dua puluh hari terakhir (moving average/MA20) yang menandakan pergerakannya yang sedang bullish.
Sumber: Tim Riset CNBC Indonesia, Refinitiv
|
TIM RISET CNBC INDONESIA
from CNBC Indonesia https://ift.tt/31Qufxu
via IFTTT
No comments:
Post a Comment