Untuk perdagangan hari ini Jumat (13/9/2019), Tim Riset CNBC Indonesia memperkirakan IHSG akan bergerak secara fluktuatif antara zona merah dan hijau dengan kecenderungan melemah terbatas. Rentang pergerakannya diperkirakan berada pada level 6.315 hingga 6.375.
Dari bursa Wallstreet Amerika Serikat (AS), tiga indeks utama ditutup menguat meski tidak terlalu besar. indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) menguat 0,17%, indeks S&P 500 naik 0,29%, dan Nasdaq terbang 0,3%.
Langkah stimulus yang dilakukan Bank sentral Eropa (ECB) dengan memangkas suku bunga acuannya, disambut baik investor Wall Street di tengah meredanya ketegangan perang dagang AS dan China. Langkah ECB ini diharapkan akan diikuti oleh The Federal Reserves AS (The Fed) yang akan mengumumkan suku bunga acuannya pekan depan.
Dari dalam negeri, investor asing kemabali melepas portofolio sahamnya dengan membukukan penjualan bersih (net sell) senilai Rp 491,8 miliar di pasar reguler, padahal kemarin asing mencatatkan beli bersih (net buy) senilai Rp 114,2 miliar di pasar reguler.
Saham-saham yang banyak dilepas asing kemarin yakni: PT Bank Mandiri Tbk/BMRI (Rp 90,3 miliar), PT Bank Negara Indonesia Tbk/BBNI (Rp 72,58 miliar), PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk/TLKM (Rp 48,96 miliar), PT United Tractors Tbk/UNTR (Rp 38,35 miliar), dan PT Merdeka Copper Gold Tbk/MDKA (Rp 27,8 miliar).
Secara teknikal, IHSG sepertinya masih bergerak secara fluktuatif. Di satu sisi pola awan gelap (dark cloud cover) berpotensi membuat IHSG mengarah ke zona merah, di sisi lain IHSG belum melewati level terendahnya kemarin, sehingga potensi pelemahan sebenarnya kurang begitu meyakinkan.
Sumber: Tim Riset CNBC Indonesia, Refinitiv
|
Secara sentimen terutama dari global cukup positif, namun pergerakan teknikalnya mengatakan akan terjadi koreksi secara terbatas. Fluktuasi sepertinya masih membayangi IHSG pada akhir pekan ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA (yam)
from CNBC Indonesia https://ift.tt/2I56AC8
via IFTTT
No comments:
Post a Comment