Dalam sebuah kesempatan, CNBC Indonesia bertemu dengan penerus generasi kedua Nasi Goreng Kambing Kebon Sirih, yaitu Rahadi (47), anak keenam dari Almarhum Haji Nein. Rahadi menceritakan awal mula terbentuknya bisnis keluarga ini.
"Nasi Goreng Kebon Sirih dibangun oleh orang tua saya, Haji Nein. Beliau memulai ini sudah 61 tahun. Kalau untuk nama sendiri, dulu cuma 'nasi goreng' aja, lalu karena masukan dari anak-anak, diganti namanya jadi Nasi Goreng Kambing Kebon Sirih untuk mencirikan nama tempatnya," ujar Rahadi kepada CNBC Indonesia.
Nasi Goreng Kambing Kebon Sirih memiliki beberapa varian menu, seperti nasi goreng, sop, dan sate kambing. Untuk yang tidak menyukai kuliner kambing, bisa mencicipi varian nasi goreng ayam atau bakso dan sosis, serta sate ayam.
Semua menu dibanderol Rp 41.000 per porsi dengan menu nasi goreng kambing menjadi primadona sejak dahulu. Kekhasan dari gerobakan Nasi Goreng Kambing Kebon Sirih adalah nasi goreng yang sudah jadi, disatukan di satu kuali besar.
"Kalau di gerobakan, satu kuali itu isinya ada 100 lebih porsi. Rata-rata per hari terjual lebih dari 600 porsi. Kalau omzet per hari, kita hitung rata-rata saja, karena semua harganya sama. Kira-kira lebih dari Rp 24 juta," ungkap Rahadi.
Sudah berdiri selama 61 tahun, membuat Nasi Goreng Kambing Kebon Sirih tidak main-main dalam mendapatkan bahan-bahan masakannya. Rahadi mengatakan, daging kambing ia dapatkan dari supplier Haji Ajam yang berlokasi di Tanah Abang.
"Kita punya langganan supplier daging kambing yang sesuai dengan kriteria kita. Kita sudah cocok dengan supplier sekarang, yang juga turun-temurun. Kalau gak salah sekarang juga generasi kedua yang ngejalaninnya," imbuhnya.
Rahadi sendiri selalu meminta potongan daging yang paling empuk, dan hanya menggunakannya untuk dihabiskan selama sehari. Jika lewat sehari, daging-daging tersebut tidak akan digunakan dan dibuang.
"Kalau penjualan lagi bagus, kita minta 100 kilo per hari dengan potongan untuk nasi goreng, sop, dan sate kambing. Datang tiap pagi dagingnya. Supaya maksimal, kita juga hanya menggunakan daging sehari. Masuk dua hari udah gak bisa dimakan karena aromanya beda. Kalau gitu pasti kita buang," papar Rahadi.
Melebarkan Sayap dengan Membuka Restoran
Foto: Generasi kedua dari Nasi Goreng Kambing Kebon Sirih, Rahadi (47). (CNBC Indonesia/Thea Fathanah Arbar)
|
Biasanya gerobak Nasi Goreng Kambing Kebon Sirih buka dari pukul 16.00 WIB hingga pukul 02.00 WIB. Kini, semenjak dibangunnya restoran yang letaknya tidak jauh dari posisi gerobak, Nasi Goreng Kambing Kebon Sirih resmi mulai buka dari pukul 10.00 WIB. Restoran itu sendiri terbilang baru karena dibangun pada Agustus 2018.
"Pas ada peluang dan rejeki, kita bangun restoran ini. Tidak jauh dari restoran, sebenarnya kita juga punya rumah. Tapi karena posisinya ada di gang, tidak memungkinkan untuk dijadikan restoran," ungkap Rahadi.
Rahadi dan ketiga saudara yang mengelola Nasi Goreng Kambing Kebon Sirih ini memang dari dahulu ingin membuka restoran, namun baru memiliki kesempatan tahun lalu. Alasannya, mereka ingin membuka penjualan kepada karyawan kantoran yang lokasinya tidak jauh dari sana.
"Kalau di restoran tadinya kita mau ambil pasar orang kantor untuk makan siang. Tapi kita masih kurang menginfokan kalau Nasi Goreng Kebon Sirih sudah buka dari jam 10 pagi. Kalau sore, dari kantoran dekat sini banyak yang ngantri pesan dan beli di gerobakan. Padahal kita sudah bisa diorder dari jam 10 pagi dan bisa makan di tempat juga. Kita masih promosi dari mulut ke mulut karyawan saja," papar Rahadi.
Walaupun begitu, sudah banyak layanan antar makanan dengan ojek online (ojol) yang berseliweran di restoran barunya ini. Juga sering datang Office Boy (OB) yang membelikan makanan pesanan orang-orang kantor.
Foto: Nasi goreng kambing kebon sirih (Instagram)
|
"Kalau ada pesanan ojol, dari siang bisa ke sini. Tapi kalau yang gerobakan sudah ready, semua pesanan mereka kita lempar ke gerobakan," imbuhnya.
Nasi Goreng Kambing Kebon Sirih kini memiliki total 30 orang pekerja yang berjenis kelamin lelaki. Ketigapuluh orang tersebut dibagi ke 3 tempat, dengan 8 orang di restoran, di cabang gerobak daerah Sabang 2 orang, dan sisanya di gerobakan 20 orang. Nasi Goreng Kambing Kebon Sirih juga sudah aktif di sosial media Facebook dan Instagram @nasigorengkambingkebonsirih_. (gus)
from CNBC Indonesia https://ift.tt/350RXto
via IFTTT
No comments:
Post a Comment