Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin awal pekan ini (23/9/2019) diperkirakan masih kurang bergairah seiring dengan sentimen negatif dari global yang masih mendominasi gerak indeks.
Salah satu sentimen datang dari pertemuan Amerika Serikat dan China yang kurang membahagiakan. China membatalkan kunjungannya ke daerah peternakan Amerika, hal ini ditunjukkan sebagai reaksi 1 jam sebelumnya Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa dia tidak tertarik untuk membuat kesepakatan parsial dengan China.
Pilarmas Investindo Sekuritas menyebut jika ada kesepakatan yang didapat dari pertemuan ini akan memberikan angin segar untuk global. Kedua negara dijadwalkan untuk bertemu pada tanggal 10 Oktober yang di mana akan menjadi pertemuan konferensi tingkat tinggi.
Di sisi lain, Valbury Sekuritas Indonesia mengatakan sentimen lain berasal dari AS kembali menjatuhkan sanksi terhadap Iran, termasuk terhadap bank sentral. Sanksi itu dijatuhkan setelah serangan pekan lalu ke fasilitas minyak di Arab Saudi.
Sanksi Trump yang luas adalah bagian dari kampanye AS untuk meningkatkan tekanan ekonomi pada Iran atas program nuklirnya dan ambisi regional dan diperjuangkan oleh mantan penasihat keamanan nasional John Bolton yang digulingkan bulan ini.
Phillip Sekuritas Indonesia juga mempertimbangkan proses adanya Brexit atau kelurnya Inggris dari Uni Eropa. Investor akan memantau perkembangan Brexit dan menunggu putusan Mahkamah Agung negara setempat berkenaan dengan tantangan oposisi terhadap keputusan untuk menangguhkan parlemen.
Untuk hari ini IHSG berpeluang untuk bergerak melemah dengan support (batas bawah) berada di 6.190 dan resistance (batas atas) di 6.277.
(tas)from CNBC Indonesia https://ift.tt/3519Rwj
via IFTTT
No comments:
Post a Comment