Indeks Straits Times (STI) dibuka menguat 0,14% ke level 3.126,79 poin, dimana dari 30 saham yang menghuni indeks acuan bursa saham Singapura tersebut, sebanyak 17 mencatatkan kenaikan harga, 8 saham melemah, dan 5 saham tidak mencatatkan perubahan harga.
Wall Street ditutup menguat seiring dengan kinerja dari dua peritel besar asal Negeri Paman Sam yang membukukan kinerja penjualan yang memuaskan.
Dua perusahaan peritel raksasa, Target dan Lowe's, berhasil mencatatkan kinerja di atas ekspektasi pasar. Target membukukan pertumbuhan penjualan ritel di toko yang sama mencapai 3,4% secara tahunan, di atas ekspektasi 2,9% YoY (year-on-year). Sedangkan Lowe's melaporkan kenaikan laba bersih mencapai 12% YoY.
Rilis kinerja dua peritel tersebut meringankan kekhawatiran pelaku pasar akan perlambatan ekonomi dunia seiring dengan masih kuatnya belanja masyarakat AS.
Di lain pihak, penguatan Straits Times dibatasi oleh dua sentimen, yakni dari hubungan dagang AS dan China dan The Fed yang mengindikasikan tidak akan lagi pemangkasan suku bunga acuan.
Pekan ini, ketegangan dagang AS dan China mulai mendingin setelah Negeri Paman Sam mengumumkan perpanjangan selama 90 hari atas izin sementara yang diberikan pada raksasa teknologi China, Huawei, untuk membeli beberapa komponen dari produsen asal AS.
Sebelumnya, Huawei bersama 70 perusahaan afiliasi lainnya masuk dalam daftar hitam karena dianggap mengancam keamanan nasional Negeri Paman Sam.
Lebih lanjut, Bank Sentral AS (The Federal Reserves/The Fed) dalam rilis rapat kebijakan Juli lalu bahwa pemotongan suku bunga bulan lalu tidak seharusnya menjadi indikasi adanya pemangkasan suku bunga yang lebih agresif ke depannya, dilansir CNBC International.
Gubernur The Fed, Jerome Powell, juga beberapa kali menegaskan bahwa pemangkasan federal funds rate sebesar 25 basis poin pada Juli adalah "penyesuaian pertengahan siklus / mid cycle adjustment".
"Biar saya perjelas: yang saya maksud adalah itu (pemangkasan tingkat suku bunga acuan) bukanlah merupakan awal dari pemangkasan tingkat suku bunga acuan yang agresif," kata Powell, dilansir dari CNBC International.
Pada hari ini tidak ada rilis data ekonomi dari Singapura.
TIM RISET CNBC INDONESIA (dwa/hps)
from CNBC Indonesia https://ift.tt/2zg0Q3U
via IFTTT
No comments:
Post a Comment