Pages

Thursday, August 22, 2019

Resesi, Resesi, Resesi! Memang Apa Sih Resesi?

Jakarta, CNBC Indonesia - Tak bisa dipungkiri bahwa bidang ekonomi memiliki peran yang signifikan terhadap perkembangan dan kemajuan suatu negara. Negara dikatakan maju apabila memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi tinggi, yang ditunjukkan oleh nilai produk domestik bruto (PDB) atau pendapatan nasionalnya.

Namun, untuk menjadikan suatu negara maju bukanlah hal yang mudah. Pencapaian pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh banyak faktor eksternal yang tidak bisa dikendalikan, seperti mekanisme pasar dan lainnya. Oleh sebab itulah, ada kalanya perekonomian suatu negara memasuki masa resesi.


Apa Itu Resesi?

National Bureau of Economic Research (NBER) mendefinisikan resesi sebagai "periode jatuhnya aktivitas ekonomi, tersebar di seluruh ekonomi dan berlangsung selama lebih dari beberapa bulan".

Namun secara umum, resesi adalah ketika ekonomi menurun secara signifikan, setidaknya selama enam bulan. Penurunan itu biasanya menyerang lima indikator ekonomi, yaitu PDB riil, pendapatan, pekerjaan, manufaktur, dan penjualan ritel.

Resesi juga sering didefinisikan ketika tingkat pertumbuhan PDB negatif untuk dua kuartal berturut-turut atau lebih. Tetapi resesi bisa saja terjadi sebelum laporan PDB triwulanan keluar.


Indikator Resesi

Indikator yang paling penting adalah PDB riil. Itu semua yang diproduksi oleh bisnis dan individu di Amerika Serikat. Ini disebut riil karena efek inflasi dilucuti. Ketika tingkat pertumbuhan PDB riil berubah negatif, itu bisa menjadi tanda resesi.

Namun terkadang pertumbuhan akan negatif, kemudian berubah positif di kuartal berikutnya. Cukup sulit untuk memastikan apakah suatu negara sedang berada dalam resesi berdasarkan PDB saja.

Itu sebabnya ada beberapa indikator yang dapat memastikan terjadinya resesi. Ketika indikator ekonomi tersebut menurun, PDB juga akan turun. Berikut indikator yang harus diperhatikan jika anda ingin tahu kapan ekonomi suatu negara berada dalam resesi:

  • Penghasilan riil mengukur pendapatan pribadi yang disesuaikan dengan inflasi. Pembayaran transfer, seperti Jaminan Sosial dan pembayaran kesejahteraan, juga dihilangkan. Ketika pendapatan riil menurun, itu mengurangi pembelian dan permintaan konsumen
  • Pekerjaan yang diukur dengan laporan pekerjaan bulanan, beserta analisis statistik pekerjaan saat itu.
  • Kesehatan sektor manufaktur, sebagaimana diukur oleh Laporan Produksi Industri
  • Penjualan manufaktur dan grosir-eceran disesuaikan dengan inflasi.

Perlu menjadi perhatian, bahwa pasar saham bukan merupakan indikator resesi. Harga saham mencerminkan pendapatan yang diantisipasi dari perusahaan publik. Ekspektasi investor terkadang terlalu optimis, dan terkadang terlalu pesimistis. Ini membuat pasar saham lebih fluktuatif daripada ekonomi.

Ketika ada resesi, pasar saham memasuki bear market yang ditunjukkan oleh penurunan 20%. Sebuah kehancuran pasar saham juga dapat menyebabkan resesi, karena sejumlah besar investor kehilangan kepercayaan terhadap ekonomi.

Sinyal Peringatan

Resesi terjadi ketika ada beberapa dari pertumbuhan yang melambat, tetapi masih positif. Seringkali seperempat pertumbuhan negatif akan terjadi, diikuti oleh pertumbuhan positif selama beberapa kuartal, dan kemudian seperempat pertumbuhan negatif.

Tanda pertama dari resesi terjadi di salah satu indikator ekonomi terkemuka, seperti pekerjaan manufaktur. Produsen menerima pesanan besar berbulan-bulan sebelumnya, itu diukur oleh laporan pesanan barang tahan lama. Jika itu menurun dari waktu ke waktu, demikian juga pekerjaan pabrik. Ketika produsen berhenti merekrut, itu berarti sektor ekonomi lain akan melambat.

Penurunan permintaan konsumen biasanya merupakan penyebab dibalik melambatnya pertumbuhan. Ketika penjualan menurun, bisnis berhenti berkembang. Setelah itu mereka berhenti merekrut pekerja baru. Pada fase tersebut, resesi sedang berlangsung.

Bagaimana Resesi Mempengaruhi Kita?

Resesi itu merusak. Ini menciptakan pengangguran yang luas, kadang-kadang bisa mencapai 10%. Saat itulah hal tersebut mempengaruhi banyak orang. Ketika tingkat pengangguran meningkat, pembelian konsumen bahkan semakin jatuh. Bisnis menjadi bangkrut.

Dalam banyak resesi, orang kehilangan rumah karna mereka tidak mampu membayar cicilan rumah. Anak muda tidak bisa mendapatkan pekerjaan yang bagus, dan Itu membut karir mereka hancur.

Satu Manfaat dari Resesi

Satu-satunya hal baik terkait resesi adalah ia menyembuhkan inflasi. Federal Reserve harus selalu menyeimbangkan antara memperlambat ekonomi untuk mencegah inflasi tanpa memicu resesi. Biasanya, The Fed melakukan ini tanpa bantuan kebijakan fiskal

Politisi, yang mengontrol anggaran federal, mencoba mendorong ekonomi sebanyak mungkin melalui penurunan pajak, belanja untuk program sosial, dan mengabaikan defisit anggaran.

[Gambas:Video CNBC] (sef/sef)

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/30BSHTv
via IFTTT

No comments:

Post a Comment