Padahal delegasi AS baru saja kembali dari negosiasi dagang di Shanghai, perundingan yang disebut cukup konstruktif. Namun sang presiden justru membuat suasana kembali keruh. Sejauh ini belum ada respons dari Beijing mengenai rencana Trump tersebut. Namun sangat mungkin China akan murka dan melancarkan serangan balasan dengan balik mengenakan bea masuk terhadap produk-produk made in the USA. Aura damai dagang yang beberapa lalu sempat bersemi kini pudar lagi. Justru risiko perang dagang kembali muncul di depan mata. Kedua, friksi dagang Jepang vs Korea Selatan memasuki babak baru. Jepang menghapus Korea Selatan dari daftar negara penerima kemudahan (whitelist) perdagangan. Penghapusan Korea Selatan dari whitelist akan membuat produk Negeri Ginseng lebih sulit masuk ke Jepang karena berbagai fasilitas akan dihapus. Korea Selatan menjadi negara pertama yang dihapus dari daftar yang berisi 27 negara seperti Jerman, Inggris, dan AS. Tokyo beralasan Seoul gagal mengendalikan ekspornya dan pembicaraan selama tiga tahun seakan jalan di tempat. Selain itu, ada penurunan kepercayaan karena pengadilan Korea Selatan memutuskan bahwa sejumlah perusahaan Jepang wajib membayar kompensasi atas kerja paksa pada masa Perang Dunia II.
Baca:
Korsel & Jepang Diambang 'Perang' Teknologi, RI Jadi Korban?
(BERLANJUT KE HALAMAN 2)
(aji/aji)
from CNBC Indonesia https://ift.tt/2Yw8fKA
via IFTTT
No comments:
Post a Comment