Indeks Straits Times dibuka menguat 0,16% menjadi 3.373,73, dimana dari 30 saham yang menghuni indeks acuan bursa saham Singapura tersebut, sebanyak 12 mencatatkan kenaikan harga, 9 saham melemah, dan 9 saham tidak mencatatkan perubahan harga.
Hari ini waktu setempat, ECB dijadwalkan akan mengumumkan keputusan terkait suku bunga acuan, dimana pasar memproyeksi adanya pemangkasan sebesar 10 basis poin (bps). Proyeksi itu mengingat indeks PMI Uni Eropa selalu membukukan kontraksi dalam 6 bulan berturut-turut, dilansir Reuters.
Namun, ada analis yang menyampaikan bahwa peluang ECB untuk mempertahankan suku bunga acuan masih ada dikarenakan pemangkasan suku bunga berisiko pada pelemahan euro.
"Resiko dari pelonggaran kebijakan moneter ECB malam ini, selanjutnya dapat melemahkan (euro)," ujar Joseph Capurso, ahli strategi mata uang di Commonwealth Bank, dikutip CNBC International.
"Suku bunga akan tetap pada tingkat yang ada saat ini hingga paruh pertama tahun 2020, dan dalam hal apa pun, selama yang diperlukan," tambah Capurso.
Di lain pihak, akhir bulan ini The Fed juga akan megumumkan suku bunga acuan AS terbaru, dimana konsensus pasar memproyeksi adanya pemangkasan 25 basis poin. Kemungkinan untuk mempertahankan suku bunga di kisaran sekaran, yaitu 2,25-2,5% adalah nihil.
Terlebih lagi rilis data aktifitas ekonoi terbaru akan semakin mendorong The Fed untuk memberikan stimulus pada perekonomian AS. Pasalnya, indeks PMI manufaktur AS bulan Juni tercatat terendah dalam 10 tahun, dengan volume produksi dan pembelian yang menurun, dilansir Reuters.
Alhasil indeks dolar yang mengukur kekuatan mata uang Negeri Paman Sam melemah tipis 0,01%. Hal ini merupakan katalis positif bagi mata uang dunia lainnya, karena ini adalah sinyal dana-dana investor akan berterbangan keluar dari AS, salah satunya kawasan Asia termasuk Singapura.
Pada hari ini tidak ada rilis data ekonomi dari Singapura.
TIM RISET CNBC INDONESIA (dwa/hps)
from CNBC Indonesia https://ift.tt/30SBJzN
via IFTTT
No comments:
Post a Comment