Pages

Wednesday, July 24, 2019

Hat-Trick Nelangsa, IHSG Rentan Rapuh Hari Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih diselimuti katalis negatif pada perdagangan hari ini, Kamis (25/7/2019), mulai dari sinyal perlambatan ekonomi dalam negeri hingga ketidakpastian perdagangan AS dan China.

Tak ayal, sepanjang perdagangan Rabu kemarin, IHSG ditutup di teritori negatif dengan pelemahan sebesar 0,29% ke level 6.384,99. Kinerja IHSG berkebalikan dengan bursa saham utama di Asia yang ditransaksikan menguat: indeks Nikkei menguat 0,41%, indeks Shanghai melejit 0,8%, dan indeks Hang Seng naik 0,2%.

Riset PT Valbury Sekuritas mencermati, sentimen perdagangan dalam negeri bersumber dari penyataan Bank Indonesia yang mengakui bila pertumbuhan ekonomi Indonesia sudah menunjukkan tanda-tanda perlambatan. Hal ini ditandai dengan lesunya kinerja neraca perdagangan, baik ekspor maupun impor.

Perlambatan laju ekonomi Indonesia terlihat dari kinerja ekspor yang menurun dalam separuh pertama tahun ini.

Sinyal perlambatan ekonomi ini membuat bank sentral nasional menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi pada tahun ini menjadi di bawah 5,2% dari perkirakan sebelumnya akan tumbuh sampai 5,4%.



Beralih dari sana, ketidakpastian yang disebabkan oleh perang perdagangan AS-Cina, terdampak pada perdagangan global yang melambat, terutama di bidang investasi yang lemah, dan pelemahan sektor otomotif dan teknologi.

IMF juga memproyeksikan perdagangan global tumbuh hanya 0,5% pada kuartal pertama 2019. Hal ini menandai laju pertumbuhan tahun ke tahun paling lambat sejak 2012 di tengah tanda-tanda memungkinkan perlambatan yang lebih signifikan.

"Keterbatasan katalis positif bagi pasar baik dari dalam dan global dapat membatasi bagi IHSG untuk melaju ke teritorial positif pada perdagangan saham hari ini," tulis Valbury, Kamis (25/7/2019).

Dengan demikian, IHSG diperkirakan bergerak pada level batas bawah (support) 6.370/6.356/6.331 dan batas atas (resistance) 6.409/6.434/6.449.

Sementara itu, William Surya Wijaya, Direktur PT Indosurya Sekuritas berpendapat, pergerakan IHSG masih menunjukkan pola konsolidasi wajar sembari menanti momen kenaikan lanjutan.

Hal ini ditopang oleh capital inflow yang masih terus berlangsung secara year to date turut menjadi sentimen positif terhadap pola gerak IHSG. "Hari ini IHSG berpotensi menguat pada kisaran 6.302 - 6.488," kata William.

Kemarin, beberapa saham yang berkontribusi signifikan dalam mendorong IHSG melemah di antaranya: PT Telekomunikasi Indonesia Tbk/TLKM (-1,41%), PT Bank Negara Indonesia Tbk/BBNI (-2,32%), PT Gudang Garam Tbk/GGRM (-2,26%), PT Smartfren Telecom Tbk/FREN (-13,04%), dan PT Kalbe Farma Tbk/KLBF (-2,04%).


(tas)

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/32Tkb8H
via IFTTT

No comments:

Post a Comment