Pages

Thursday, August 23, 2018

Soal Lipsync di Pembukaan Asian Games, Ini Penjelasan Via Vallen

JAKARTA - Via Vallen memberikan penjelasan seputar penampilan lipsync di pembukaan Asian Games 2018. Ditemui di kawasan Sudirman, Jakarta, Kamis (23/8/2018), Via mengaku terpaksa mengikuti instruksi panitia acara.

"Mereka benar-benar meminimalisasi enggak ada kesalahan sekecil apa pun itu. Karena sedikit kesalahan saja, apa pun itu, yang jelek bukan cuma kamu, tapi kita membawa nama negara," ujar dia.

BERITA TERKAIT +

(Baca juga: Soal Via Vallen Lipsync di Pembukaan Asian Games, Ini Penjelasan Wishnutama)

Bagi Via Vallen, dirinya juga lebih memilih bernyanyi secara langsung daripada melakukan lipsync. Pelantun Sayang justru merasa tidak percaya diri saat harus melakukan teknik itu.

"Ya jangankan kalian, saya juga enggak pede kalau lipsync," tuturnya.

Selain itu, Via juga merasa aneh saat melakukan teknik lipsync. Hal itu bahkan sempat membuat Via merasa tak nyaman.

"Saya lebih suka nyanyi live apapun hasilnya. Saya merasa aneh juga kalau lipsync," lanjut Via lagi.

Namun pada akhirnya, Via Vallen harus menjalani instruksi panitia acara pembukaan Asian Games 2018. Lagu Indonesia Raya jadi satu-satunya yang tidak ditampilkan dengan lipsync dalam acara tersebut.

"Lagu kebangsaan itu enggak boleh lipsync," pungkas dia.

(Baca juga: Komentar Uya Kuya soal Heboh Via Vallen Lipsync)

Sebelumnya, Creative Director dari Opening Ceremony Asian Games 2018 Wishnutama pun mengungkapkan alasan diputuskannya Via Vallen dan hampir seluruh penyanyi di upacara pembukaan Asian Games 2018 melakukan lipsync. Alasan tersebut tak lain dan tak bukan lantaran teknis yang terlalu beresiko apabila para penyanyi bernyanyi secara live.

“Karena pada saat berlangsungnya acara, semua pendukung acara penari, semua penyanyi, kru dan lain sebagainya menggunakan earpiece wireless. Kira-kira pada malam itu ada 7000 wireless earpiece monitor. Belum lagi pada malam itu wireless atau HT yang berkomunikasi itu ribuan. Itu termasuk panitia, pengamanan, Paspampres,” ujar Wishnutama dalam video di saluran YouTube milik Anji.

“Itu berarti sangat berisiko dan pengaman presiden itu,jika diperlukan mereka bisa menyalakan alat yang namanya jammer. Walaupun pada malam itu tidak dinyalakan, tapi pada saat diperlukan bisa dinyalakan. Nah pada saat dinyalakan pasti akan mengganggu frekuensi semuanya," jelas Wishnutama.

(sus)

Let's block ads! (Why?)

from Sindikasi welcomepage.okezone.com kalo berita nya gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2wf4vwE

No comments:

Post a Comment