Pages

Monday, August 20, 2018

Khutbah Wukuf Haji 2018, Jamaah Diajak Mampu Menahan Diri

MINA - Mendengarkan Khutbah Wukuf Haji 2018 merupakan salah satu aktivitas prosesi dalam rukun Islam yang kelima. Tahun ini, tema yang diangkat adalah menjemput rahmah.

Khutbah dibawakan oleh Naib Amirul Hajj Indonesia KH Yahya Cholil Staquf. Dia mengatakan, tiga tema pokok dalam haji adalah menahan hawa nafsu (laa rafats), ‘iffah (menghindari ma’shiyat-laa fusuuq), dan kerukunan (laa jidaal).

BERITA REKOMENDASI

Sebagai sikap, ketiganya merupakan buah keputusan untuk memilih dengan penuh kesadaran moral dan nalar, bukan semata-mata dorongan hasrat atau emosi.

"Hawa nafsu mendorong kita untuk bertindak memenuhinya, tapi kita bisa memilih untuk menahan diri dan melawannya," ujarnya di tenda Arafah, Senin (20/8/2018).

Terbukanya kesempatan untuk berbuat maksiat, lanjut dia, mendorong manusia untuk melangkah dan memanfaatkan kesempatan itu. Namun umat Islam bisa memilih untuk menjaga kehormatan dan meninggalkannya.

 Foto: Reuters

Ucapan atau perbuatan yang tidak kita sukai dari sesama terhadap diri kita mendorong untuk bertengkar dan membalas, tapi kita bisa memilih untuk menahan diri, memaafkan, dan berdamai.

"Tapi membuat keputusan untuk memilih yang lebih baik tidak selalu mudah. Seringkali teramat sulit, dibayang-bayangi kekhawatiran, bahkan menyakitkan," ujarnya.

Bagi orang beriman, lanjut Yahya, tak ada pendorong yang lebih kuat untuk melakukannya selain takwa dan pahala Allah Subhaanahu Wa Ta’ala. Memilih yang lebih baik berarti lebih dekat kepada takwa dan wujud akhlak yang lebih mulia.

Segala laku fisik dalam peribadatan haji, baik syarat, rukun, wajib hingga sunnah, selain merupakan gambaran ketaatan mutlak kepada tuntutan agama, juga berfungsi sebagai kerangka lahiriah bagi kondisi mental yang perlu dibangun agar lebih siap untuk (sekaligus ujian dalam) melaksanakan ketiga tema pokok di atas.

"Kita tahu bahwa kepentingan yang tumbuh atas dasar sandangan pembeda identitas, status, dan pangkat duniawi dapat menghalangi kejernihan moral dan nalar. Dengan berihram, kita diperintahkan untuk melucuti diri dari segala ciri pembeda dan mengenakan sandangan paling sederhana yang sama," tutur Yahya.

(kha)

Let's block ads! (Why?)

from Sindikasi welcomepage.okezone.com kalo berita nya gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2nRqMwR

No comments:

Post a Comment