Pages

Monday, August 20, 2018

Khutbah Wukuf 2018 M/1439 H, Selengkapnya Baca di Sini

MINA - Jamaah Indonesia telah menjalankan prosesi mendengarkan Khutbah Wukuf Haji 2018 Masehi/1439 Hijriah. Khutbah wukuf berjalan dengan khidmat di tengah padang pasir Arafah, Arab Saudi.

Khutbah dibacakan oleh KH Yahya Cholil Staquf selaku Naib Amirul Hajj Indonesia. Selain para jamaah Indonesia, khutbah juga disaksikan oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin selaku Amirul Hajj Indonesia. Tema khutbah tahun ini adalah 'Mari Memilih Rahmah'.

BERITA REKOMENDASI

Berikut ini naskah lengkap Khutbah Wukuf 2018 Masehi/1439 Hijriah, seperti dikutip Okezone, Senin (20/8/2018). Tiga tema pokok dalam haji adalah: menahan hawa nafsu (laa rafats), ‘iffah (menghindari ma’shiyat - laa fusuuq) dan kerukunan (laa jidaal). Sebagai sikap, ketiganya merupakan buah keputusan untuk memilih dengan penuh kesadaran moral dan nalar, bukan semata-mata dorongan hasrat atau emosi.

Hawa nafsu mendorong kita untuk bertindak memenuhinya, tapi kita bisa memilih untuk menahan diri dan melawannya. Terbukanya kesempatan untuk berbuat maksiat mendorong kita untuk melangkah dan memanfaatkan kesempatan itu, tapi kita bisa memilih untuk menjaga kehormatan dan meninggalkannya. Ucapan atau perbuatan yang tidak kita sukai dari sesama terhadap diri kita, mendorong untuk bertengkar dan membalas, tapi kita bisa memilih untuk menahan diri, memaafkan dan berdamai.

 Foto: Reuters

Tapi membuat keputusan untuk memilih yang lebih baik tidak selalu mudah. Seringkali teramat sulit, dibayang-bayangi kekhawatiran, bahkan menyakitkan.

Bagi orang beriman, tak ada pendorong yang lebih kuat untuk melakukannya selain taqwa dan pahala Allah Subhaanahu Wa Ta’aalaa. Memilih yang lebih baik berarti lebih dekat kepada taqwa dan wujud akhlaq yang lebih mulia.

Segala laku fisik dalam peribadatan haji, baik syarat, rukun, wajib hingga sunnah, selain merupakan gambaran ketaatan mutlak kepada tuntutan agama, juga berfungsi sebagai kerangka lahiriah bagi kondisi mental yang perlu dibangun agar lebih siap untuk –sekaligus ujian dalam– melaksanakan ketiga tema pokok di atas.

Kita tahu bahwa kepentingan yang tumbuh atas dasar sandangan pembeda identitas, status, dan pangkat duniawi dapat menghalangi kejernihan moral dan nalar. Dengan berihram, kita diperintahkan untuk melucuti diri dari segala ciri pembeda dan mengenakan sandangan paling sederhana yang sama.

(kha)

Sebelumnya

1 / 2

Let's block ads! (Why?)

from Sindikasi welcomepage.okezone.com kalo berita nya gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2OKgYQA

No comments:

Post a Comment