Pages

Thursday, November 21, 2019

Well, Deal Dagang AS-China Adalah Koentji!

Jakarta, CNBC Indonesia - Menjelang tutup pekan, kinerja pasar keuangan dalam negeri kembali bervariatif. Rupiah mampu menguat, sementara Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah, dan Obligasi Pemerintah rata-rata mengalami kenaikan yield.

Rupiah di pasar spot akhirnya berhasil memukul balik dolar Amerika Serikat (AS) yang sedang kembali garang. Pada akhir perdagangan rupiah ditutup pada level Rp 14.070/$AS atau menguat 0,07%.

Penguatan rupiah juga terbilang impresif melihat mayoritas mata uang utama Asia melemah. Rupiah bahkan menjadi mata uang terbaik kedua di Asia, hanya peso Filipina yang lebih baik dengan menguat 0,16%.


Dari Pasar Obligasi Pemerintah rata-rata mengalami penurunan atau kenaikan yield. Di pasar obligasi, pergerakan harga dan yield saling bertolak belakang, ketika harga naik maka yield turun. Namun, yield yang dijadikan acuan transaksi obligasi di pasar sekunder karena mencerminkan kupon, tenor, dan risiko dalam satu angka.

Seri acuan yang paling melemah adalah FR0077 yang bertenor 5 tahun dengan kenaikan yield 4,1 basis poin (bps) menjadi 6,53%. Besaran 100 bps setara dengan 1%.

Yield Obligasi Negara Acuan 21 Nov'19

Seri

Jatuh tempo

Yield 20 Nov'19 (%)

Yield 21 Nov'19 (%)

Selisih (basis poin)

Yield wajar IBPA 21 Nov'19 (%)

FR0077

5 tahun

6.494

6.535

4.10

6.4953

FR0078

10 tahun

7.049

7.085

3.60

7.0779

FR0068

15 tahun

7.447

7.469

2.20

7.4599

FR0079

20 tahun

7.634

7.654

2.00

7.6576

Sumber: Refinitiv

Sementara dari pasar saham, IHSG berakhir dengan koreksi 0,61% ke level 6.117. Indeks tenggelam bersama dengan bursa utama Asia lainnya seperti: Nikkei 225 turun 0,48%, Hang seng anjlok 1,57%, Shang Hai Composite tergelincir 0,25%, Kospi amblas 1,35%, Straits Times terkoreksi 1,16%.

Secara teknikal, IHSG sedang dalam tekanan jangka pendek karena bergerak di bawah rata-rata harganya dalam lima hari terakhir (Moving Average/MA5). Level 6.100 masih menjadi penahan koreksi (support level) yang cukup kuat, meski sempat tertembus, namun index dengan cepat berbalik arah.

Meski tanda tanya masih menggelayuti perjanjian dagang AS-China, bursa Asia dan dalam negeri diperkirakan akan membaik hari ini.

Semua berita-berita penting dalam negeri seperti Balance of Payment, trade balance, inflasi, pertumbuhan ekonomi, suku bunga sudah keluar, hasilnya cukup lumayan. Meski terjadi penurunan, tetapi masih dalam harapan para pelaku pasar sehingga tekanan pada pasar keuangan dalam negeri seharusnya berkurang.

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/2KIweOu
via IFTTT

No comments:

Post a Comment