Pages

Tuesday, November 19, 2019

Trump Berkoar-koar Naikkan Tarif, Straits Times Memble

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham acuan Singapura nelangsa lagi pada pembukaan perdagangan hari ini (20/11/2019) setelah Amerika Serikat (AS) kembal mengirimkan ancaman untuk menaikkan bea masuk atas produk-produk impor asal China

Indeks Straits Times (STI) dibuka melemah 0,24% ke level 3.231 indeks poin, di mana dari 30 saham yang menghuni indeks acuan bursa saham Singapura tersebut, 8 saham yang mencatatkan kenaikan harga, 14 saham melemah, dan 8 saham tidak mencatatkan perubahan harga.

Dalam rapat kabinet di Gedung Putih, Presiden AS Donald Trump mengancam akan menaikkan tarif yang lebih tinggi jika kesepakatan dagang dengan China tidak dapat dicapai.


"Jika kita tidak membuat kesepakatan dengan China, saya akan menaikkan tarif bahkan lebih tinggi," katanya di depan para pejabat AS, sebagaimana dikutip dari Reuters, Rabu (20/11/2019).

Trump kemudian mengatakan bisa berbuat apa saja yang ia suka. Apalagi jika China tidak setuju dengan poin kesepakatan yang ia mau.

"China harus membuat kesepakatan yang saya suka," kutip Reuters lagi menirukan Presiden ke-45 Negeri Adidaya tersebut.

Pernyataan tersebut datang setelah salah satu reporter CNBC International, Eunice Yoo, melaporkan bahwa pejabat China pesimistis terhadap prospek perjanjian dagang AS-China.

Mereka kecewa dengan pernyataan Presiden AS Donald Trump bahwa tidak akan mencabut tarif yang sudah berlaku sebelumnya, padahal hal itu telah disepakati.

"Mood Beijing terkait deal dagang sangat pesimistis. China kecewa setelah Trump mengatakan tidak ada tarif yang ditarik," ujar Yoo.

Pembicaraan lanjutan lewat telpon antara perwakilan dagang masing-masing negara yang berlangsung akhir pekan ini tampaknya tidak memberikan kemajuan yang positif, walaupun kedua belah pihak mengklaim bahwa telah melakukan diskusi yang konstruktif.

Dengan kondisi yang kembali memanas, wajar saja jika investor meninggalkan pasar saham domestik Negeri Singa. Pasalnya, Singapura merupakan salah satu negara yang ekonominya paling berdampak dari ekskalasi perang dagang antara AS-

Pada hari ini tidak ada rilis data ekonomi dari Singapura.

TIM RISET CNBC INDONESIA (dwa/dwa)

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/2OvDz4S
via IFTTT

No comments:

Post a Comment