Pages

Saturday, November 16, 2019

Perang Dagang Hampir Usai, Kejayaan Emas Segera Berakhir?

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas (gold price) di pasar spot global kembali tergelincir setelah komentar dari salah satu pejabat Amerika Serikat (AS) yang mengatakan bahwa ada kemajuan yang sedang dibuat terkait perjanjian dagang "fase satu" dengan China pada perdagangan akhir pekan.

Harga emas pada penutupan hari Jumat (15/11/2019) tercatat pada level US$ 1.467/troy ons, turun 0,18% dibandingkan posisi penutupan sehari sebelumnya pada US$ 1.470/troy ons.


Sepanjang tahun ini harga emas telah naik lebih dari 14% karena perang dagang AS-China yang mengguncang pasar keuangan dunia. Para ekonom khawatir perselisihan tersebut akan memicu perlambatan ekonomi secara global dan mendorong bank sentral menurunkan suku bunganya.


Tidak hanya emas, Wall Street pun kembali menyentuh rekor tertingginya setelah Sekretaris Perdagangan AS Wilbur Ross, mengatakan pembahasan perdagangan AS-China akan dilanjutkan melalui panggilan telepon pada hari Jumat, terkait penuntasan perjanjian perdagangan fase satu.

Hal ini membuat harga emas kembali bergerak turun dari level tertingginya selama satu minggu terakhir. Selain faktor perang dagang, harga emas mendapat sentimen negatif lainnya dari sikap Bank Sentral AS atau the Federal Reserve yang mengisyaratkan tidak akan ada pemotongan suku bunga lebih lanjut kecuali ada perubahan "material" yang signifikan dalam prospek ekonomi ke depan.

Analisis Teknikal

Harga emas dalam jangka pendek sedang tertekan, hal ini tercermin dari posisinya yang sedang bergerak di bawah rata-rata harganya selama dua puluh hari terakhir (moving average/MA20).

Sepanjang minggu depan, ada potensi harga akan cenderung terkoreksi tetapi secara terbatas dikarenakan pergerakan harga emas belum menyentuh titik jenuh jualnya (oversold) menurut indikator yang bersifat momentum yakni Relative Strength Index (RSI).

Level penahan koreksi harganya (support level) yang terdekat berada di harga US$ 1.455/troy ons. Jika tertembus, support level harga selanjutnya berada di US$ 1.445/troy ons.

Sejak bulan pertengahan bulan Agustus, tren harga emas stabil dengan bergerak cenderung menyamping (sideways), dengan penghalang harga naik (resistance level) berada pada US$ 1.522/Troy ons, dan support level pada level US$ 1.486/Troy ons.

Kini, rentang harga harga pada  sudah tertembus dan harga emas cenderung bergerak turun (downtrend) secara jangka pendek. Meski begitu penurunannya tidak akan drastis, hal ini tercermin dari pergerakan harga emas pada indikator RSI yang masih bergerak sideways.

Perang Dagang & The Fed Membuat Harga Emas Masih TertekanSumber: Refinitiv

TIM RISET CNBC INDONESIA

(yam/roy)

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/356CG9K
via IFTTT

No comments:

Post a Comment