Pages

Monday, November 18, 2019

Ada Apa dengan IHSG, Asing Sudah Kabur Rp 5,2 T Sebulan

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri hari pertama perdagangan pekan ini atau Senin kemarin (18/11/2019) dengan pelemahan tipis 5 poin atau 0,09% ke level 6.122,63. Aksi jual bersih (net sell) asing masih mewarnai perdagangan Senin kemarin mencapai Rp 430,10 miliar di semua pasar.

Data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, saham-saham yang berkontribusi signifikan dalam menekan kinerja IHSG di antaranya PT Telekomunikasi Indonesia Tbk/TLKM (-1,96%), PT HM Sampoerna Tbk/HMSP (-0,96%), PT Bank Pan Indonesia Tbk/PNBN (-6,23%), PT United Tractors Tbk/UNTR (-2,12%), dan PT Renuka Coalindo Tbk/SQMI (-24,73%).

Kinerja IHSG berbanding terbalik dengan mayoritas bursa saham utama kawasan Asia yang justru melaju di zona hijau: indeks Nikkei naik 0,49%, indeks Shanghai menguat 0,62%, indeks Hang Seng melejit 1,35%, dan indeks Straits Times terapresiasi 0,44%.


Perdagangan saham terlihat kurang ramai dan pelaku pasar terkesan menunggu "wait and see" sembari menantikan katalis positif berikutnya.

Sikap tersebut tercermin dari transaksi yang tercipta hari ini hanya Rp 5,47 triliun, lebih rendah dibandingkan transaksi akhir pekan lalu yang menyentuh angka Rp 5,97 triliun, atau bahkan rata-rata pekan lalu sebesar Rp 6,48 triliun.

Dari catatan net sell Rp 430,10 miliar, terdiri dari Rp 421,42 miliar net sell di pasar reguler dan Rp 8,68 miliar di pasar nego dan tunai. Sebulan terakhir, asing sudah keluar Rp 5,25 triliun, sementara secara year to date asing masuk Rp 39,46 triliun mengingat ada net buy cukup besar di pasar nego dan tunai.

Secara teknikal, IHSG sedang dalam tren penurunan secara jangka pendeknya, terlihat dari posisinya yang masih bergerak di bawah rata-ratanya selama 5 hari terakhir (Moving Average/EMA5), yang dicitrakan garis exponential berwarna ungu melintang pada grafik.


Ada potensi IHSG masih akan kembali berfluktuasi, meski terlihat tertekan, potensi penguatan juga terlihat dari pola dragonfly doji dengan ekor memanjang ke bawah, artinya tekanan beli sebenarnya masih ada.

Investor Wait & See, Transaksi Hanya Rp 5,4T, IHSG FluktuatifSumber: Re2finitiv


TIM RISET CNBC INDONESIA

(tas/tas)

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/37kn30b
via IFTTT

No comments:

Post a Comment