Pesawat dari Bandara Soetta menuju Depati Amir Pangkal Pinang ini hilang dari layar radar setelah pilot melaporkan adanya gangguan pada kendali pesawat, indikator ketinggian, dan indikator kecepatan.
KNKT secara bertahap melakukan observasi terkait penyebab kecelakaan ini, sehingga pada akhirnya dapat menemukan hasil dari penelitian tersebut.
Atas kerja keras KNKT dalam menemukan penyebab jatuhnya pesawat Lion Air penerbangan JT610, Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro mengucapkan terima kasih.
"Pada hari ini, KNKT mengeluarkan Laporan Akhir tentang kecelakaan JT610 pada tanggal 29 Oktober 2018. Kecelakaan itu adalah tragedi yang tidak terbayangkan, dan salah satu keluarga juga teman-teman mereka yang hilang terus menerus berduka. Semua orang di Lion Air mengirimkan simpati terdalam kepada mereka yang kehilangan orang yang dicintai dalam kecelakaan itu," kata Danang saat dihubungi CNBC Indonesia, Jumat (25/10/2019).
"Lion Air berterima kasih kepada KNKT atas kerja keras dan ketekunannya dalam menyelidiki kecelakaan Penerbangan JT610. Sangat penting untuk menentukan akar penyebab dan faktor-faktor penyebab kecelakaan, dan mengambil tindakan korektif segera untuk memastikan bahwa kecelakaan seperti ini tidak akan terjadi lagi," tambahnya.
Sebelumnya, pihak Boeing pun sudah memberikan pernyataannya pasca KNKT Indonesia merilis penyebab kecelakaan pesawat Lion Air JT-610 yang jatuh di Perairan Karawang, Jawa Barat.
"Atas nama keluarga besar Boeing, dengan segala ketulusan hati, kami sampaikan belasungkawa yang mendalam kepada seluruh anggota keluarga dan sahabat para korban yang tewas dalam kecelakaan ini. Bersama Lion Air kami berkabung, dan kami juga ingin menyampaikan simpati kami yang paling mendalam kepada keluarga besar Lion Air," kata Presiden & CEO Boeing Dennis Muilenburg dalam pernyataan resminya, Jumat (25/10/2019). (hps/hps)
from CNBC Indonesia https://ift.tt/2WgdH0z
via IFTTT
No comments:
Post a Comment