Kepada publik, Bahlil mengakui bahwa dalam Kabinet Indonesia Maju, para menteri atau pejabat setara tidak memiliki visi-misi khusus. Karena hanya mewujudkan realisasi dari visi-misi Presiden Joko Widodo.
Setidaknya, ada enam poin yang harus Bahlil capai dalam meningkatkan investasi.
Tugas pertama yang harus dilakukan kata dia, adalah kemudahan berusaha (Ease of Doing Business/EoDB) harus ditingkatkan. Dua tahun berturut-turut, peringkat EoDB Indonesia saat ini berada di peringkat 73.
Oleh karena itu, berdasarkan arahan Jokowi, dirinya diminta agar peringkat EoDB di Indonesia bisa naik ke peringkat 50.
"Insyallah kami akan koordinasi dengan Menko Perekonomian untuk bagaimana ada sinkronisasi agar semua urusan kemudahan ini dilimpahkan kepada kita bekerja secara maksimal," ujar Bahlil di kantornya, Kamis (31/10/2019).
Tugas dia berikutnya adalah, agar dirinya bisa mengawal para investor mau berinvestasi. Padahal kata dia sudah banyak investor yang berminat berinvestasi ke Indonesia, tapi karena tidak dikawal, membuat investor lari dari Indonesia.
Makanya, Bahlil mengklaim bakal turun langsung ke lapangan, bertemu para investor dan membantu mereka dalam mengeksekusi keinginan investor dalam berinvestasi.
"Kita gandengan tangan membantu para investor untuk mengeksekusi, kita harus mengeksekusi untuk merealisasikan. Kita tidak saatnya lagi untuk harus main di angka data-data dan di atas meja. Jadi kita akan mengeksekusi," ujarnya.
Selain itu juga, pihaknya sedang merumuskan agar investor asing dan investor dari dalam negeri bisa menjadi partner. Kendati demikian, pengusaha dalam negeri yang akan menjadi partner harus memenuhi beberapa syarat.
Keempat, pihaknya diminta agar menyebarkan investasi yang berkualitas. Kendati demikian, menurut Bahlil, karena tidak ada visi-misi dari para menteri di Kabinet Indonesia Maju, maka Bahlil hanya meneruskan saja apa yang sudah dikerjakan oleh Thomas Lembong, Kepala BKPM 2015-2019.
"Saya hanya melanjutkan apa yang dikerjakan Pak Thom. Jadi, tidak ada barang baru. Harapannya investasi bisa merata," paparnya.
Kelima, dirinya juga diminta oleh Presiden Jokowi untuk meningkatkan lagi promosi investasi. Serta, tugas terakhir Bahlil untuk dilakukan yakni meningkatkan lagi investasi di dalam negeri.
Peningkatan investasi di dalam negeri, dalam rangka mengantisipasi adanya ketidakpastian global, yang membuat para investor asing lebih memilih untuk menahan investasinya.
"Di tengah tekanan global, maka kita akan galakan investasi dalam negeri. ini kerja besar. Kita juga akan minta para investor dalam negeri untuk mau berinvestasi ke dalam sektor UMKM," tuturnya.
(sef/sef)from CNBC Indonesia https://ift.tt/2PBkAbj
via IFTTT
No comments:
Post a Comment