Pages

Thursday, August 1, 2019

Trump Bikin Rame Lagi, IHSG Jelang Akhir Pekan Bakal Merah

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya ditutup melemah 0,14% pada level 6.381. Faktor global khususnya dari kebijakan Bank Sentral AS yang cenderung hawkish meski menurunkan suku bunga menjadi penghambat laju IHSG.

Untuk perdagangan hari ini Jumat (02/08/2019), Tim Riset CNBC Indonesia memperkirakan IHSG akan melemah dengan rentang perdagangannya pada level 6.300 hingga 6.400.

Dari Wall Street Amerika Serikat (AS), tiga indeks utama dibuka menguat, pelaku pasar ramai-ramai melepas saham koleksinya setelah Presiden Donald Trump kembali menyoroti hubungan negaranya dengan China dalam tweet nya, Trump berujar bahwa ia akan mengenakan tarif 10% tambahan pada barang import asal tiongkok senilai US$ 300 miliar.

Bursa Wall Street yang melemah akibat nada ancaman trump kepada China tersebut berpotensi merebak ke kawasan lainnya termasuk Asia. Selain itu anjloknya harga minyak minyak mentah (crude oil) pada perdagangan di pasar spot pagi ini juga berpotensi menekan saham berbasis pertambangan.

Harga minyak tersungkur lantaran ancaman Trump kepada China yang akan mengenakan 10% tambahan tarif pada barang import asal tiongkok senilai US$ 300 miliar. Hal ini dianggap akan menghambat perekonomian dan menurunkan permintaan "demand" akan minyak.

Dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) kemarin merilis data inflasi periode Juli 2019. Inflasi bulanan (month-on-month/MoM) sebesar 0,31%. Sementara, inflasi tahunan atau year-on-year (YoY) adalah 3,32% dan inflasi inti YoY di 3,18%.

Angka-angka tersebut sedikit lebih tinggi ketimbang ekspektasi pasar. Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan inflasi Juli secara bulanan berada di 0,25%. Sementara inflasi tahunan diperkirakan sebesar 3,25% dan inflasi inti YoY 3,175%.

IHSG kemarin bergerak flat dengan membentuk pola doji pada grafik candlestick. Fluktuasi pada diperkirakan berlanjut dengan kecenderungan turun karena IHSG bergerak di bawah posisi rata-rata nilainya dalam lima hari terakhir (moving average/MA5).

Sumber: Refinitiv
Secara umum, belum ada tanda-tanda pembalikan arah (reversal) tren pergerakan IHSG yang mengalami kenaikan sejak pertengahan bulan Mei, namun pergerakannya dalam jangka pendek cenderung mengarah turun.

Secara momentum, indeks terlihat bergerak pada posisi netral menurut indikator teknikal stochastic slow dan Relative Strength Index (RSI).

TIM RISET CNBC INDONESIA (yam/hps)

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/2OzFd9a
via IFTTT

No comments:

Post a Comment