Pages

Sunday, August 18, 2019

Semesta Mendukung, Semestinya IHSG Kembali Menguat Awal Pekan

Jakarta, CNBC Indonesia - Sepanjang pekan lalu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,07% dan ditutup di level 6.286,657. Meski hanya menguat tipis, IHSG menjadi indeks saham utama di Benua Asia yang menguat di tengah eskalasi sentimen negatif perekonomian global.

Untuk perdagangan hari ini Senin (19/08/2019), Tim Riset CNBC Indonesia memperkirakan IHSG akan kembali menguat dengan rentang perdagangannya diperkirakan pada level 6.275 hingga 6.350.

Dari bursa saham Amerika Serikat (AS), tiga indeks pada penghujung pekan berakhir dengan penguatan. Dow Jones Industrial Average naik 306,62 poin atau 1,2% menjadi 25.886,01, sementara S&P 500 naik 1,4%, atau 41,08 poin, menjadi 2.888,68 dan Nasdaq Composite sekitar 1,7% lebih tinggi pada 7.895,99.


Penguatan Wall Street didorong penguatan pada saham-saham teknologi, misalnya Apple dan Nvidia yang memimpin kenaikan dengan masing-masing penguatan 2,36% dan 7,25%. Selain itu redanya perang dagang membuat bursa saham kembali menggeliat karena penundaan tarif barang china yang masuk ke Amerika Serikat (AS) hingga Desember. Trump juga menegaskan kedua pihak akan mengadakan pembicaraan bulan depan.

"September, pertemuan masih berjalan seperti yang saya pahami, tapi saya pikir lebih penting daripada September, kami berbicara melalui telepon, dan kami melakukan pembicaraan yang sangat produktif," kata Trump kepada wartawan, Kamis.

Dari dalam negeri, pidato Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Gedung DPR RI, Jumat (16/8/2019) mengenai Rancangan Undang-Undang tentang APBN 2020 beserta Nota Keuangannya dinilai positif pelaku pasar dengan penguatan IHSG pada sesi II.


Jokowi mengatakan target pertumbuhan ekonomi 2019 di level 5,3%, inflasi dipatok di level 3,1%, rupiah dipatok di level Rp 14.400/dolar AS, defisit fiskal dipatok di level 1,84% dari PDB, harga minyak mentah acuan Pemerintah (Indonesia Crude Price/ICP) dipatok US$ 65/barrel.

Secara teknikal, IHSG kemarin memberikan sinyal penguatan setelah ditutup. IHSG cenderung bullish seiring terbentuknya pola lilin putih (white candle).
Penguatan tersebut juga memantapkan posisi IHSG yang bergerak di atas rata-rata nilainya dalam lima hari terakhir, atau pada garis moving average/MA5 (garis berwarna hijau), sehingga arahnya cenderung menguat dalam jangka pendek.

Sumber: Refinitiv
Secara momentum, ruang penguatan IHSG masih ada dikarenakan belum menyentuh wilayah jenuh belinya atau overbought (garis berwarna ungu) pada indikator Relative Strength Index (RSI) yang mengukur fluktuasi pergerakan suatu pasar.

[Gambas:Video CNBC]

TIM RISET CNBC INDONESIA (yam)

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/31KX9iF
via IFTTT

No comments:

Post a Comment