Pages

Wednesday, August 21, 2019

Rencana Rini Berlanjut, 5 Saham BUMN Terus Amblas!

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebanyak lima BUMN akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada akhir Agustus ini. Agendanya sama yakni evaluasi kinerja semester I-2019 dan rencana perubahan susunan pengurus, baik direksi maupun komisaris perusahaan.

Kelimanya terdiri dari empat bank BUMN yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk/(
BMRI), PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk/BBTN, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk/BBNI, dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk/BBRI.

Satu emiten lain yakni anak usaha PT Pertamina (Persero) untuk subholding gas yakni PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS).

Data penutupan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu kemarin (21/8/2019), saham keempat bank pelat merah tersebut kompak terkoreksi.


Saham BMRI minus 2,03% di level Rp 7.225/saham, saham BBTN juga terkoreksi 2,69% di level Rp 2.170/sahan. Sementara saham BBNI minus 2,26% di level Rp 7.575/saham, dan BBRI turun 1,22% di level Rp 4.050/saham. Dari keempat saham ini, hanya Bank Mandiri yang mencatatkan
net buy atau beli bersih asing.

Kemarin, investor asing masuk di saham BMRI sebanyak Rp 62,52 miliar di semua pasar, sementara tiga bank BUMN lainnya tercatat net sell alias jual bersih.

Mengacu data BEI, BMRI
akan menggelar RUPSLB pada 28 Agustus di Menara Mandiri, BBTN pada 28 Agustus di Gedung Menara BTN, BBNI pada 30 Agustus di Menara BNI, dan BBRI yang akan menyelenggarakan RUPSLB pada 2 September dengan lokasi di kantor pusat BRI. Sementara PGAS akan menggelar RUPSLB pada 30 Agustus di Four Seasons Hotel.


Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara mengatakan rencana perombakan direksi BUMN atas arahan Menteri BUMN Rini Soemarno punya implikasi negatif bagi perekonomian nasional.

"Salah satu indikator yang bisa dilihat ialah penurunan harga saham empat bank BUMN di di BEI sejak rencana RUPSLB ini diumumkan," ujar Bhima lewat pesan singkatnya, Rabu (21/8/2019).

Tak hanya itu, rencana Menteri Rini yang masih sesuai jadwal ini berpotensi menjauhkan target pertumbuhan ekonomi yang dipatok Presiden Jokowi sebesar 5,3% di tahun 2019, lantaran terganggunya stabilitas ekonomi yang menjadi prasyarat utama pertumbuhan ekonomi.

Sebab itu, Bhima menegaskan sebaiknya rencana tersebut ditunda. "Ada baiknya rencana tersebut ditunda sampai terbentuk kabinet baru pada Oktober mendatang," katanya.

Pada Selasa lalu, Menteri BUMN Rini Soemarno menegaskan rencana RUPSLB lima BUMN tersebut masih akan dikomunikasikan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Nanti aja lihat seperti apa. Semua itu kan harus saya laporkan kepada Presiden. Ya nanti liat aja hasilnya," kata Rini di sela-sela pagelaran Indonesia-Africa Infrastructure Dialogue (IAID) 2019 di Nusa Dua Convention Center, Nusa Dua, Bali, Selasa (20/8/2019).

(tas/sef)

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/2zccxZe
via IFTTT

No comments:

Post a Comment