Pages

Sunday, August 25, 2019

Perang Dagang Kian Panas, Ini Komentar Trump Terbaru ke China

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump ternyata menyesal tidak menaikkan tarif lebih tinggi untuk barang-barang China.

Hal ini diutarakan Juru Bicara Gedung Putih Stephanie Grisham, sesaat setelah Trump mengeluarkan pernyataan terkait hubungannya dengan China dalam KTT G7 di Biarritz, Prancis, pada Minggu waktu setempat (25/8/19).

"Presiden Trump menanggapi dengan tegas, karena dia menyesal tidak menaikkan tarif lebih tinggi," jelas Grisham sebagaimana dilansir dari CNBC Internasional.


Dalam serial tweet-nya Jumat lalu, Trump kembali mengatakan akan menaikkan tarif barang-barang China hingga US$250 miliar, atau menjadi 30% dari sebelumnya 25% pada 1 Oktober.

Selain itu untuk produk bernilai US$ 300 Miliar, Trump juga akan menaikkan tarif hingga 15% dari sebelumnya 10%. Ini berlaku pada 1 September dan 15 Desember.

"Sedihnya administrasi masa lalu telah memungkinkan China untuk maju jauh dari perdagangan yang adil dan seimbang, sehingga menjadi beban besar bagi wajib pajak di Amerika," ujar Trump dalam tweeter-nya "Sebagai Presiden Aku tidak bisa membiarkan ini terjadi,".

Komentar Trump muncul setelah China meluncurkan tarif baru untuk produk AS senilai US$ 75 miliar, termasuk untuk mobil. Hal ini juga membuat Trump memerintahkan sejumlah perusahaan AS memindahkan operasi dari China ke tempat lain.


Dalam pertemuan G-7, Trump mengatakan dirinya bisa saja menyatakan perang dagang dengan Negeri Tirai Bambu sebagai "keadaan darurat nasional" jika ia mau. "Dalam banyak hal ini adalah keadaan darurat," jelasmya.

Menurutnya, selama ini China sudah mencuri kekayaan intelektual AS, mulai dari UD$ 300 miliar hingga US$ 500 miliar per tahun. AS, ujar dia, bahkan kehilangan total hampir satu triliun dolar setahun selama bertahun-tahun karena Beijing.

Perang dagang AS dan China bergulir sejak Maret 2018. Sebelumnya, Trump mengumumkan pengenaan tarif 25% pada impor baja dan 10% pada aluminium sejumlah negara, termasuk China. Lalu China membalas dengan menerapkan bea masuk 15-25% pada 128 produk AS.

[Gambas:Video CNBC]

(sef/sef)

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/2ZhiRhI
via IFTTT

No comments:

Post a Comment