Menjawab hal tersebut, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan pun buka suara. Dalam wawancara eksklusif bersama CNBC Indonesia TV, saat ditanya soal betulkah kementerian yang akan ia gawangi akan dihapus, Luhut menjawab secara normatif.
"Itu tanya presiden, karena itu hak prerogratif Pak Jokowi," kata Luhut, Jumat (23/8/2019).
Namun, ia menegaskan pesan dari Presiden Joko Widodo di susunan kementeriannya yang kedua adalah lebih efisien. "Pak Jokowi juga ingin memilih menterinya yang bisa bekerja sama, jadi tidak cuma pintar tapi bisanya kerja sendiri. Lalu juga loyal, dan cerdas," tambahnya.
Jokowi sempat memberikan clue jika perombakan kabinet dilakukan tidak harus menunggu dilantiknya kembali Jokowi sebagai Presiden di Periode Kedua pada Oktober 2019.
Jokowi juga menyampaikan, akan ada perombakan nomenklatur Kementerian. Meski demikian kursi kabinet diperkirakan tetap sama seperti saat ini, yakni 34 kementerian.
Salah satu perubahan adalah Jokowi akan membentuk kementerian yang fokus menangani investasi.
"Secara jumlah bisa sama tapi ada kementerian yg dilebur. Misal Menlu juga handle diplomasi ekonomi," ujar Jokowi dalam pertemuan Dewan Pemimpin Redaksi di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (14/8/2019).
Jokowi mengatakan, susunan kabinet untuk periode kedua ini telah final. "Nama kabinet sudah final," katanya.
[Gambas:Video CNBC] (gus/gus)
from CNBC Indonesia https://ift.tt/327wQ6J
via IFTTT
No comments:
Post a Comment