Pages

Monday, August 19, 2019

Kencang di Awal Pekan, Asa IHSG Masih Menggelora

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali perdagangan awal pekan ini dengan cukup baik. IHSG mampu menguat 0,16% ke level 6.296, pada Senin (19/08/2019). Padahal dalam 2 pekan sebelumnya IHSG selalu minus pada hari pertama setiap awal pekan.

Untuk perdagangan hari ini, Selasa (20/08/2019), Tim Riset CNBC Indonesia memperkirakan IHSG akan kembali menguat dengan rentang perdagangan diperkirakan pada level 6.275 hingga 6.350.

Dari bursa saham Amerika Serikat (AS), tiga indeks utama pada pagi tadi berakhir dengan penguatan. Indeks Dow Jones Industrial Average melompat 249,8 poin (0,96%) ke 26.135,79 sedangkan indeks S&P 500 naik 34,97 poin (1,21%) ke 2.923,65. Indeks Nasdaq juga naik 1,35% (106,82 poin) ke 8.002,81.


Saham-saham teknologi menjadi pendorong utama penguatan ketiga indeks tersebut, dikarenakan keputusan Kementerian Perdagangan AS yang menunda sanksi bagi Huawei selama 90 hari ke depan.

Perang dagang antara AS dan China masih merupakan pendorong utama pergerakan pasar saham.

Presiden AS Donald Trump sebelumnya memutuskan untuk menunda beberapa tarif barang-barang asal Cina hingga Desember. Trump juga menegaskan kedua pihak akan mengadakan pembicaraan bulan depan yang semakin mengeratkan hubungan keduanya. Pertemuan selanjutnya dijadwalkan terjadi pada bulan depan.


Dari dalam negeri, penguatan IHSG kemarin didorong adanya kenaikan pada indeks industri dasar dan indeks sektor infrastruktur. Adapun pemberatnya berasal dari saham-saham yang tergabung dalam sektor aneka industri.

Secara teknikal, penguatan IHSG berpotensi masih terjaga, seiring sinyal penguatan atau bullish yang terlihat pada posisi IHSG yang masih bergerak di atas rata-rata nilainya dalam 5 hari terakhir atau garis moving average/MA5 (garis berwarna hijau).

Penguatan IHSG Masih TerjagaSumber: Refinitiv

Secara momentum, ruang penguatannya masih ada, jika mengacu pada indikator Relative Strength Index (RSI) yang mengukur fluktuasi pergerakan pasar, terlihat bahwa IHSG cenderung bergerak ke atas dan belum menyentuh wilayah jenuh belinya (overbought).

TIM RISET CNBC INDONESIA

(yam/tas)

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/2YY5q5U
via IFTTT

No comments:

Post a Comment