Pages

Saturday, August 31, 2019

Hong Kong Rusuh! Molotov dan Gas Air Mata Berterbangan

Jakarta, CNBC Indonesia - Polisi Hong Kong menembakkan gas air mata dan water canon pada Sabtu (30/8/2019) di tengah serangkaian bentrokan dalam kondisi krisis politik terburuk dalam kurun beberapa dekade terakhir.

Dilansir Reuters Minggu (1/9/2019) Polisi menembakkan gas air mata dan para pengunjuk rasa berlindung di balik payung yang berlokasi di markas besar Tentara Pembebasan Rakyat China. Para pengunjuk rasa juga melemparkan batu bata yang digali dari jalur polisi.

Banyak toko dan restoran di daerah aksi demonstrasi, yang notabene merupakan jalur turis. Sementara itu, pengunjung yang ingin mengetahui kondisi di luar, hanya bisa mengintip dari jendela beberapa hotel mewah yang menghadap ke jalan.


Jumlah demonstran memang telah berkurang pada Minggu dini hari, yang hanya melibatkan beberapa ratus demonstran dan beberapa polisi anti huru hara. Kondisi ini ditambah dengan water canon yang menyemburkan air berwana biru untuk memudahkan polisi mengidentifikasi pengunjuk rasa.

Polisi anti huru hara kemudian berjalan kaki menuju distrik Admiralty, diikuti oleh 20 mobil polisi, tempat para demonstran melemparkan bom molotov dari jalan layang, yang beberapa diantaranya mendarat disekitar polisi.

Sementara itu, di distrik Wanchai yang berdekatan dengan bar dan restoran, polisi dalam pertempuran dengan demonstran akhirnya memukul beberapa diantara mereka dengan pentungan, dan berakhir dengan beberapa penangkapan demonstran.

"Kita harus terus memprotes, kita tidak bisa membiarkan China mengambil kembali Hong Kong sekarang," kata Evelyn, seorang manajer aset berusia 25 tahun, meneriakkan "gangster" pada polisi di luar stasiun kereta bawah tanah di seberang pelabuhan dari area bisnis pusat di distrik Kowloon.

Saat ditanya apa yang akan dia lakukan jika pihak berwenang tidak menanggapi tuntutan tersebut, dia berkata: "Mungkin saya akan meninggalkan Hong Kong. Saya benar-benar tidak bisa hidup di bawah pemerintahan Tiongkok," imbuhnya.

Dalam sebuah pernyataan, pemerintah setempat mengatakan jika perilaku demonstran dinilai radikal dan melanggar perdamaian publik. "Perilaku para pemrotes radikal dengan serius melanggar perdamaian publik dan menimbulkan ancaman serius bagi keselamatan petugas polisi yang bertugas dan anggota masyarakat di tempat kejadian," katanya.

Bahkan, pejabat senior Cina telah memperingatkan bahwa jika kekacauan terus berlanjut, pemerintah pusat harus campur tangan.

Terpantau demonstran turun ke jalan di salah satu negara pusat keuangan Asia tersebut. Beberapa kawasan seperti daerah wisata Causeway Bay, di Jalan Hennessy utama hingga ke pelabuhan di Tsim Sha Tsui juga tak luput dari para demonstran hingga ada wilayah yang terpaksa harus ditembakkan gas air mata.

Beberapa orang di mobil yang melewati satu area protes membunyikan klakson mereka untuk mendukung para pengunjuk rasa. Protes ini telah berlangsung selama tiga bulan, kadang-kadang berubah menjadi kekerasan, dan menargetkan bandara, badan legislatif dan Kantor Penghubung yang merupakan simbol pemerintahan Tiongkok.

Polisi menangkap sejumlah aktivis pro-demokrasi dan tiga anggota parlemen pada hari Jumat (29/8/2019), berusaha mengendalikan gerakan yang dimulai dengan kemarahan atas undang-undang ekstradisi ke daratan Cina, di mana pengadilan dikendalikan oleh Partai Komunis yang berkuasa.


Hong Kong Rusuh! Molotov & Gas Air Mata BerterbanganFoto: Demo Hong Kong (REUTERS/Kai Pfaffenbach)

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/2MNESOu
via IFTTT

No comments:

Post a Comment