Jakarta CNBC Indonesia - Mata uang yen Jepang menguat melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Senin (2/9/19) pagi. Tarif impor baru baik dari AS maupun China yang mulai berlaku pada 1 September kemarin memberikan sentimen negatif ke pasar.
Pada pukul 8:26 WIB, yen diperdagangkan di level 106,15/US$ atau menguat 0,13% di pasar spot, berdasarkan data Refinitiv.
Babak baru pemberlakuan tarif oleh Negeri Tiongkok efektif berlaku pada Minggu pukul 11:00 WIB, di mana untuk pertama kalinya sejak perang dagang dimulai setahun lalu, Beijing memutuskan mengenakan bea masuk 5% atas produk minyak asal AS, dilansir dari Reuters.
Selain itu, bea masuk tambahan sebesar 5% dan 10% juga dikenakan pada 1.717 produk dari total 5.078 produk Made in USA. China akan mulai memberlakukan tarif pada sisa produk mulai 15 Desember 2019.
Sementara AS menerapkan tarif 15% pada produk impor asal China senilai US$ 125 miliar pada Minggu dini hari. Beberapa barang yang dikenakan tarif termasuk pengeras suara pintar, produk alas kaki, dan Bluetooth headphone.
Meski sama-sama resmi mengenakan tarif baru, tapi perundingan dagang tetap akan berlangsung. Hal tersebut ditegaskan Presiden AS Donald Trump yang mengatakan China dan AS memang masih akan melanjutkan dialog di bulan September, tetapi penambahan tarif pada produk Negeri Tirai Bambu tetap, dikutip dari Reuters.
Walaupun Trump menyebut adanya perundingan, tetapi pelaku pasar juga masih berhati-hati, sejarah perundingan dagang kedua negara memang manis di awal, tapi selalu berujung pahit, ujung-ujungnya saling balas mengenakan tarif. Apalagi belum pasti kapan perundingan resmi akan dimulai lagi.
Selain itu tarif impor baru yang diterapkan kedua negara mengancam perekonomian global akan semakin melambat. Efek dari perang dagang sebelumnya sudah memberikan dampak pelambatan ekonomi yang signifikan, apalagi dengan adanya tarif baru ini, kondisi ekonomi global bisa saja semakin memburuk.
Dalam kondisi tersebut yen kembali menguat, melangkah maju mengungguli dolar AS.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/hps)from CNBC Indonesia https://ift.tt/34jybcc
via IFTTT
No comments:
Post a Comment