Pages

Thursday, August 22, 2019

Dua Kali Menguat, Dua Kali Melemah, Hari Yen Ini Kemana?

Jakarta, CNBC Indonesia - Mata uang yen Jepang bergerak fluktuatif di pekan ini dengan dua kali menguat dan dua kali melemah secara bergantian. Jika melihat grafik pergerakannya, yen bergerak bolak-balik di kisaran yang sama sejak awal pekan.

Hari ini, Jumat (23/8/18) akan menjadi penentuan apakah yen akhirnya akan mencetak penguatan atau pelemahan secara mingguan melawan dolar Amerika Serikat (AS). Pada pukul 7:40 WIB, yen diperdagangkan di level 106,48, atau melemah 0,06% di pasar spot, berdasarkan data Refinitiv.


Tidak hanya menentukan penguatan atau pelemahan mingguan, pergerakan yen hari ini berpotensi lebih besar dibandingkan empat hari terakhir, mengingat pelaku pasar memang sedang menunggu momen kali ini.

Simposiun Jackson Hole di AS sudah dimulai sejak Kamis waktu setempat. Acara tahunan ini dihadiri oleh dihadiri oleh bank sentral, menteri keuangan, ekonom, akademisi hingga praktisi dari seluruh dunia. Sehingga bisa memberikan gambaran bagaimana kondisi finansial global dan kebijakan moneter yang akan diterapkan oleh masing-masing bank sentral.

Fokus utama tentunya tertuju pada bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed), sang pimpinan Jerome Powell akan berpidato pada pukul 21:00 WIB malam ini.
Powell diprediksi akan menghadapi tantangan yang cukup berat dalam menyampaikan pesan yang tepat ke pasar finansial terkait kebijakan moneternya. Pendapat para anggota The Fed mengenai kebijakan moneter sedang terbelah, dan Powell bisa mengguncang pasar finansial jika gagal meyakinkan pasar jika pemangkasan suku bunga masih akan berlanjut.

"Dia (Powell) sedikit kesulitan. Komite-nya terbelah. Dia mendapat banyak tekanan dari presiden, dan yang paling penting data ekonomi AS cukup bagus dan itu tidak memberikannya alasan untuk memberikan pelonggaran moneter yang besar" kata Mark Cabana, kepala strategi suku bunga AS di Bank of America Merril Lynch, sebagaimana diwartakan CNBC International.


Berdasarkan risalah rapat kebijakan moneter bulan Juli, sikap komite pembuat kebijakan (Federal Open Market Committee/FOMC). Saat itu The Fed memutuskan memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps), tetapi ada dua anggota FOMC yang menginginkan suku bunga dipangkas 50 bps, dan ada dua anggota juga yang berpendapat The Fed tidak perlu memangkas suku bunga.

Terbelahnya sikap anggota FOMC tersebut membuat pasar menjadi bingung kemana arah kebijakan The Fed sebenarnya, dan pidato Powell kali ini akan memberikan gambaran lebih jelas. Tidak hanya The Fed, dalam simposium Jackson Hole, Bank of Japan (BoJ) juga akan hadir, dan jika ada komentar terkait kebijakan moneter di Jepang, yen akan bergerak semakin lebar pada hari ini. (pap)

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/2Nn3InL
via IFTTT

No comments:

Post a Comment