Semenjak awal perdagangan, IHSG sudah melenggang di zona hijau .
Laju IHSG senada dengan bursa saham utama kawasan Asia yang ditransaksikan menguat: indeks Nikkei naik 0,22%, indeks Shanghai bertambah 0,48%, indeks Hang Seng menguat 0,25%, dan indeks Straits Times terapresiasi 0,45%.Penguatan ini tidak terlepas dari optimisme pelaku pasar terkait arah kebijakan bank sentral AS, Federal Reserve (The Fed) yang lebih kalem atau dovish dan potensi penurunan suku bunga The Fed akhir bulan ini.
Sebelum perdagangan Jumat ini (25/7/2019) dibuka, cermati aksi dan peristiwa emiten berikut ini yang dihimpun dalam pemberitaan CNBC Indonesia:
1.Panas! Sugiharto & Budianto Beda Paham Pengendali Jababeka
Manajemen lama PT Kawasan Industri Jababeka Tbk. (KIJA) atau manajemen yang menjabat sebelum Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 26 Juni 2019 bersikeras menyebutkan telah terjadi perubahan pengendali di perusahaan ini.
Direktur Utama Jababeka Budianto Liman, yang sebelumnya dalam surat-surat menyurat ke Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut jabatannya sebagai corporate secretary, menyebutkan pihaknya sudah melakukan konsultasi dengan konsultan hukum untuk memastikan adanya perubahan pengendali ini.
"Selanjutnya dalam kerangka menyelesaikan adanya potensi change of control ini perusahaan akan selalu berkonsultasi dengan konsultan hukum ini," kata Budianto dalam keterbukaan informasi, Kamis (25/7/2019).
2.Ini 3 Anggota Baru Indeks LQ-45, Siapa Terdepak?
Bursa Efek Indonesia (BEI) merilis daftar saham-saham perusahaan hasil evaluasi mayor dalam Indeks LQ45 untuk periode perdagangan Agustus 2019-Januari 2020.
Dalam keterangan resmi BEI yang dikutip CNBC Indonesia pada Kamis ini (25/7/2019) disebutkan dalam evaluasi yang dilaksanakan awal tahun ini, BEI juga menambahkan indikator jumlah saham free float sebagai perhitungan pembobotan tersebut, selain melakukan revisi anggota saham dalam Indeks LQ-45.
Anggota baru konstituen indeks yang berisi saham-saham paling likuid di BEI adalah PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah Tbk (BTPS), PT Ciputra Development Tbk (CTRA) dan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA).Sedangkan, tiga saham yang terdepak dari indeks adalah PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Elnusa Tbk (ELSA) dan PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP).
3.Bank Jatim Siap Gandeng Gojek, Grab, & OVO
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur (BJTM) mengalokasikan dana belanja modal hingga Rp 200 miliar tahun ini yang sebagian besar akan diserap untuk kebutuhan digitalisasi guna meningkatkan layanan perusahaan, termasuk digitalisasi dengan menggandeng raksasa startup Indonesia.
"Total capex [capital expenditure] sekitar Rp 200 miliar. Sebesar 60% [atau Rp 120 miliar], untuk digital banking, plus untuk peningkatan kualitas SDM, programmer dan lainnya," kata Ferdian Timur Satyagraha, Direktur Keuangan Bank Jatim, dalam program Closing Bell di CNBC Indonesia, Kamis (25/7/2019).
Guna mendorong layanan digital lebih kuat, 2 bulan lalu perseroan sudah menjalin kerja sama dengan Grab dan dalam proses menggandeng perusahaanstartup unicorn lainnya yakni Gojek dan layanannya Gopay dan Gobills. Selanjutnya target lainnya adalah OVO.
4.Penjualan Alat Berat United Tractors Semester I Amblas
Sepanjang 6 bulan pertama tahun ini, PT United Tractors Tbk. (UNTR) mencatatkan penjualan alat berat Komatsu sebanyak 1.917 unit, atau turun sebesar 17,85% secara year on year (YoY) dari 2.400 unit pada semester I-2019.
Berdasarkan data penjualan perusahaan, tahun ini memang terjadi tren penurunan penjualan. Angka penjualan tertinggi hanya mampu dibukukan pada Januari 2019 dengan total sebanyak 456 unit dan terus turun tiap bulan.
Penjualan UNTR memang sempat kembali naik menjadi 289 unit di Mei 2019 dari posisi 261 unit di April 2019, namun jumlah ini turun drastis pada Juni 2019 dengan penjualan hanya sebanyak 189 unit.
5.Setelah Restatement, Saham Garuda Diperiksa OJK
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengakui akan memeriksa pola transaksi saham PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) yang sempat mengalami kenaikan signifikan pada Maret lalu, jelang rilisnya laporan keuangan tahunan perusahaan.
Dewan Komisioner Pengawas Pasar Modal OJK Hoesen mengatakan jika dinilai ini merupakan kenaikan yang signifikan maka tak segan untuk mendalami lebih lanjut hal ini."Itu nanti kita liat signifikan apa tidak, saya tidak mau duga, nanti saya periksa," kata Hoesen di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (25/7/2019).
(tas)
from CNBC Indonesia https://ift.tt/2YkwR95
via IFTTT
No comments:
Post a Comment