Sepanjang perdagangan Rabu kemarin (31/7/2019), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,21% ke level 6.390,51. Arah IHSG berkebalikan kala bursa saham utama Benua Kuning terjerembab di zona merah.
Indeks Nikkei tercatat turun 0,86%, indeks Shanghai melemah 0,67%, indeks Hang Seng jatuh 1,31%, indeks Straits Times terkoreksi 1,4%, dan indeks Kospi berkurang 0,69%.
Riset PT Valbury Sekuritas memaparkan, sentimen dari luar negeri berhembus dari Federal Reserve (The Fed), bank sentral AS, yang menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) ke kisaran 2,0%-2,25%, atau untuk pertama kalinya sejak krisis keuangan global 2008.
Pemangkasan suku bunga Fed Funds Rate (FFR) ini dilakukan di tengah peningkatan kekhawatiran atas ketegangan perdagangan, ekonomi global yang melambat dan tekanan inflasi.
Valbury mencermati, penurunan suku bunga The Fed tersebut terjadi di tengah pasar saham AS yang sedang mengalami tekanan cukup dalam pada Rabu kemarin.
"Sentimen dari pasar saham AS yang anjlok tajam ini bisa terdampak bagi pasar Asia dan juga saham di Bursa Efek Indonesia dengan indeks acuan IHSG akan rawan terkoreksi pada perdagangan saham hari ini," tulis Valbury, Kamis (1/8/2019).
Dengan demikian, IHSG diperkirakan bergerak pada kisaran support (batas bawah) 6.363/6.335/6.321 dan resistance (batas atas) 6.404/6.418/6.446.
Sekuritas lainnya, PT Pilarmas Investindo Sekuritas mencermati, sentimen dari dalam negeri hari ini adalah rilis data inflasi Juli. Bank Indonesia (BI) meyakini, target inflasi sejalan dengan target pemerintah di level 3,5%.
Adapun konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan inflasi Juli secara bulanan (month-on-month/MoM) berada di 0,25%. Sementara inflasi tahunan atau year-on-year (YoY) diperkirakan sebesar 3,25%. Inflasi inti secara tahunan berada di 3,175%.
Lebih lanjut, Pilarmas memperkirakan, hari ini IHSG akan menguat dan diperdagangkan pada level 6.317 - 6.433.
(tas/tas)
from CNBC Indonesia https://ift.tt/2yw8SoA
via IFTTT
No comments:
Post a Comment