MAKKAH - Menjelang subuh, lautan manusia mulai bergerak menuju Mina. Sebagian diangkut menggunakan bus. Namun, tidak sedikit yang memilih berjalan kaki.
Antrean jamaah dan bus terlihat mengular di sepanjang jalan dari Mina hingga Masjidil Haram yang akan melakukan tawaf ifadhah setelah itu mereka kembali ke Mina.
BERITA REKOMENDASI
Sedangkan khusus jamaah Indonesia, diatur oleh Kemenag terlebih dahulu melakukan lempar jumroh aqobah, setelah itu baru bergerak ke Masjidil Haram untuk tawaf ifadah.
Mengantisipasi banyaknya jamaah yang tersesat dan pingsan akibat kelelahan, PPIH Arab Saudi membentuk tim yang disebut Mobile Crisis Rescue (MCR).
Direktur Bina Haji Kemenag Khoirizi H. Dasir mengatakan, dasar pembentukan MCR ini sebenarnya sebagai bentuk antisipasi krisis yang terjadi di Arafah, Muzdalifah, Mina (Armina).
"Ini merupakan gabungan dari tim keseluruhan, baik P3JH, Linjam, Tim Gerak Cepat, konsultan ibadah, dan bahkan melibatkan juga tim MCH," ujar Khoirizi kepada Okezone di Mina, Selasa (21/8/2018).
Pembentukan ini, diharapkan dapat efektif membantu jamaah Indonesia yang membutuhkan pertolongan, khususnya pada saat di Mina dan pergerakan ke Masjidil Haram.
Sedangkan apa itu tim P3JH, Khaorizi melanjutkan bahwa P3JH yang merupakan 1 dari 10 inovasi Haji tahun ini berupaya memberi pelayanan kesehatan terbaik. Salah satunya dengan menyediakan tandu dan kursi roda P3JH.
"Harapannya bisa menurunkan tingkat kesakitan dan juga jamaah sanggup menyelesaikan puncak haji dengan baik dan sehat," tuturnya.
Sementara, Subhan Ali Jafar, petugas haji yang bergabung dalam tim Mobile Crisis Rescue (MCR) melaporkan, ribuan orang bergerak memasuki terowongan Mina sejak pukul 01.00 Selasa. Jamaah Indonesia yang semestinya berangkat ke Mina saat siang, ternyata juga terlihat.
’’Pihak muassasah Arab Saudi meminta PPIH dapat mengendalikan jamaah Mina Jadid agar tidak keluar sebelum jadwal secara tidak teratur,’’ katanya. Khanif juga meminta tim linjam (perlindungan jamaah) bergerak menertibkan jamaah yang melanggar aturan.
Di Mina, jamaah haji Indonesia banyak yang tersesat saat hendak menuju jamarat untuk melempar jumrah. Salah satunya adalah 30 orang jamaah haji dari kloter 13 Embarkasi Palembang.
Mereka tersesat hingga ke daerah rumah sakit Mina saat hendak melempar jumrah. Rombongan tersebut akhirnya beristirahat karena beberapa orang sudah tidak kuat berjalan.
Di daerah Mina Al Wadi, seorang jamaah haji pingsan karena kelelahan. Petugas haji dari Tim Gerak Cepat (TGC) segera membawa jamaah tersebut ke maktab 10 untuk ditangani.
Ada juga lima orang dari kloter 8 Embarkasi Batam yang hilang dari maktab. Eka Linda, petugas haji dari daker Madinah, meminta bantuan tim linjam. ’’Lima orang itu tidak pulang sejak pukul 2 dini hari,’’ katanya.
Kasi Linjam Daker Madinah Maskat Ali Jasmun mengatakan, penumpukan jamaah terjadi di depan terowongan Mina pada pukul 12.05, jamaah haji merangsek menuju jamarat. Banyak yang mengenakan payung berwarna-warni. ’’Masya Allah, padat sekali. Jamaah tetap merangsek memaksakan diri menuju jamarat,’’ katanya.
(Ari)
from Sindikasi welcomepage.okezone.com kalo berita nya gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2nV9QFK
No comments:
Post a Comment