JAKARTA- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan terus menambah pasokan unit rumah terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah sebagai upaya mewujudkan program satu juta rumah.
Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR, Khalawi Abdul Hamid mengatakan, saat ini program satu juta rumah telah mencapai 58% atau sebanyak 582.638 unit dari target.
"Sampai sampai saat ini, sudah ada 582.638 unit. Jadi, saya optimis program itu tercapai, sebab masih ada waktu 4,5 bulan lagi," kata Khalawi di kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Kamis (23/8/2018).
Dia menjelaskan, gempa yang mengguncang Lombok memang mengganggu beberapa pembangunan program satu juta rumah di wilayah tersebut. "Untuk Lombok, ada ratusan mungkin yang terkena dampak," jelasnya.
Dia menambahkan, bahwa Kementerian PUPR berperan memberikan bantuan penyediaan perumahan untuk MBR melalui pembangunan rumah susun, rumah khusus bantuan stimulan perumahan swadaya, serta memberikan bantuan prasarana, sarana dan utilitas (PSU) untuk perumahan bersubsidi pemerintah yang dibangun pengembang.
Dari sisi pembiayaan, lanjut dia, Kementerian PUPR terus berusaha meningkatkan kemampuan MBR memiliki rumah melalui sejumlah program pembiayaan perumahan yang sudah berjalan seperti KPR Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), Subsidi Selisih Bunga Kredit Perumahan (SSB), Subsidi Bantuan Uang Muka (SBUM) dan Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT).
"Selain itu, juga diberikan fasilitas pembebasan pengenaan Pajak Pertambahan Nilai (PPn) untuk Rumah Sederhana Tapak dan Rusunami dan Penurunan Pajak Penghasilan Final (PPH) dari 5% menjadi 1% bagi pengembang yang membangun rumah bersubsidi," pungkasnya.
(feb)
(rhs)
from Sindikasi welcomepage.okezone.com kalo berita nya gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2Na0tgl
No comments:
Post a Comment