Pages

Wednesday, November 20, 2019

Tunggu Keputusan BI, Pantau Saham Pilihan Hari Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di akhir perdagangan Rabu kemarin (20/11/2019) ditutup dengan penguatan tipis sebesar 0,05% ke level 6.155,11.

Kinerja IHSG berbanding terbalik dengan seluruh bursa saham utama kawasan Asia yang justru kompak melaju di zona merah: indeks Nikkei turun 0,62%, indeks Shanghai melemah 0,78%. indeks Hang Seng jatuh 0,75%, indeks Straits Times terkoreksi 0,35%, dan indeks Kospi berkurang 1,3%.

Simak saham-saham pilihan yang direkomendasikan broker yang dirangkum CNBC Indonesia, sebelum perdagangan hari ini, Kamis (21/11/2019) dibuka:


Valbury Sekuritas - Belum Sepakat Dagang
Bank Indonesia (BI) diperkirakan menghentikan penurunan suku bunga acuan di Rapat Dewan Gubernur pada 21 November 2019 hari ini, sebagai antisipasi turunnya daya tarik instrumen keuangan dalam negeri yang dapat memicu pelebaran defisit transaksi berjalan.

Dari eksternal, kesepakatan perdagangan Amerika Serikat (AS) dan China belum jelas setelah Presiden AS Donald Trump menolak untuk menghapus bea masuk produk China. Bahkan dalam sidang Kabinet Trump mengatakan akan menaikkan bea masuk jika China tidak menandatangani kesepakatan dagang.


Dengan demikian, IHSG sulit dapat melaju ke teritorial positif pada perdagangan saham hari ini.

Saham pilihan:
ASII
TLKM
UNTR
GGRM

Phillip Sekuritas - Menanti Keputusan BI

IHSG berpeluang untuk bergerak melemah hari ini, Kamis, 21 November 2019. Investor akan memonitor perkembangan negosiasi dagang AS-China yang dilaporkan bisa tidak ditandatangani tahun ini. Presiden AS Donald Trump juga mengancam menambah tarif lebih tinggi jika kesepakatan tidak dapat dicapai. Apalagi, Senat AS sudah meloloskan RUU yang mendukung demonstran di Hong Kong.

Investor juga akan menanti keputusan kebijakan Bank Indonesia (BI) hari ini.

Saham pilihan:
TBLA
MAIN
LPPF
SSIA

Mega Capital Sekuritas - Negosiasi Belum Pasti
Kesepakatan dagang tahap pertama antara AS dan China mungkin tidak akan ditandatangani tahun ini. Ketegangan juga meningkat setelah senat AS mengeluarkan undang-undang mengenai HAM di Hong Kong. Selain itu, Presiden AS Donald Trump juga menyatakan akan menaikkan tarif impor jika kesepakatan tidak tercapai. IHSG diperkirakan menguat terbatas pada level 6.120 - 6.180.

Saham pilihan:
WIKA
BNLI
AKRA
LPKR

Pilarmas Investindo Sekuritas - IHSG Peluang Menguat
IHSG berpeluang menguat pada level 6.130 - 6.234. Katalisnya bersumber dari risalah Rapat Komite Terbuka Federal (FOMC) Minute Meetings, menunjukkan risiko ekonomi di Amerika Serikat tetap tinggi, karenanya, The Fed menahan tingkat suku bunga acuan setelah sebelumnya memangkas Fed Rate sebanyak tiga kali.

Saham pilihan:
ACES
SMAR
AALI
BBRI

 

(tas/tas)

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/2OzH2iY
via IFTTT

No comments:

Post a Comment